Tidak Hanya Bernyanyi, WBP Rutan Gianyar Tampilkan Kemampuan Bermain Alat Musik

07-08-2023 - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Gianyar — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI BALI

GIANYAR- Bermain akustik di cafe maupun tempat hiburan merupakan hal yang lumrah. Namun, bermain akustik di rumah tahanan (rutan) bukan hal yang biasa. (21/07)

Rutan Gianyar menggelar lomba akustik untuk menyalurkan bakat dan kreativitas warga binaan dalam bidang seni khususnya seni music. Dalam lomba ini para peserta lomba akustik terdiri dari perwakilan warga binaan di setiap kamar hunian. Peserta membawakan dua lagu bebas di setiap penampilan.

Kegiatan lomba akustik yang bertempat di wantilan Rutan Gianyar ini dinilai oleh dewan juri yang berasal dari petugas rutan atau panitia perlombaan yang berjumlah 3 orang

Peserta terlihat sangat antusias mengikuti lomba akustik dengan membawakan lagu andalannya masing-masing. Para peserta tidak hanya pandai dalam bernyanyi mereka juga pandai memainkan alat musik gitar,bass, cajon, dan juga ukulele. Penampilan mereka pun menjadi daya tarik bagi petugas dan warga binaan lainnya yang menyaksikan lomba akustik

Sementara itu Koordinator lomba akustik, I Kadek Selamet, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada seluruh Peserta yang tampil memukau di atas panggung.

Selain itu, ia berharap acara ini dapat menghibur para warga binaan dan peserta dapat menyalurkan bakatnya.

“Hadiah bukanlah hal yang utama, kemeriahan, kebahagiaan dan kebersamaan dari kegiatan ini yang harus kita pupuk bersama,” ujar Kadek Selamet.

Kegiatan lomba akustik kali ini juga merupakan serangkaian kegiatan bagi warna binaan untuk ikut memeriahkan HUT RI ke 78 dan HDKD tahun 2023

Sementara itu Kepala Rutan Gianyar, Muhammad Bahrun mendukung penuh kegiatan ini dan berharap melalui kegiatan ini bisa memacu semangat seni WBP di Rutan Gianyar

“Mudah-mudahan acara ini bisa meramaikan semangat dari WBP kembali muncul untuk membuat seni – seni yang luar biasa, dan kita juga berharap masyarakat agar bisa lebih mengenal dan memahami bahwa di dalam Rutan Gianyar meskipun terkurung jeruji besi tetap bisa melakukan seni-seni kreatifitas,” tutup Muhammad Bahrun.

Bagikan berita melalui