Ekspor Raya Harbunas, Jatim Ekspor 19,8 Ribu Ton Hasil Perkebunan

15-12-2020 - Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya — Badan Karantina Pertanian
Surabaya – Sebanyak 19,8 ribu ton hasil perkebunan asal Provinsi Jawa Timur (Jatim) dilepas menuju negara tujuan ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Juanda.
Komoditas ekspor yang mencapai nilai ekonomi sebesar Rp. 692 miliar ini menjadi bagian dari pelepasan ekspor raya dalam menyambut Hari Perkebunan Nasional ke-63 Tahun 2020.
“Penyumbang 5 terbesar ekspor produk perkebunan yang difasilitasi oleh Karantina Surabaya adalah kelapa sawit sebanyak 13,6 ribu ton, kacang mede sebanyak 2,5 ribu ton, produk kelapa mulai dari kelapa bulat, kopra hingga santan kelapa sebanyak 1,5 ribu ton, produk kakao bubuk dan pasta sebanyak 611 ton dan cengkeh sebanyak 544 ton. Selebihnya tersebar dalam 15 komoditas perkebunan lainnya,” ujar Musyaffak, Kepala Karantina Surabaya melalui keterangan tertulisnya (11/12).
Menurut Musyaffak, tidak semua komoditas perkebunan ini berasal dari Jawa Timur. Ada yang didatangkan dari daerah sentra lainnya yang dikumpulkan di Jawa Timur untuk diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak maupun Bandara Juanda.
Pada Harbunas tersebut Menteri Pertanian sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan ad interim, Syahrul Yasin Limpo secara virtual melepas ekspor komoditas sektor perkebunan melalui pelabuhan laut dan bandar udara di 22 unit pelaksana karantina pertanian.
"Hari ini saya bersama Gubernur Jawa Barat dan Bupati Tanggerang dan seluruh jajaran eselon 1 di lingkup Kementerian Pertanian dan ekspor kita hari ini tidak lain adalah mencoba melakukan optimalisasi berbagai produk sektor pertanian," kata pria yang biasa di sapa SYL ini saat melepas langsung 26 ton arang kelapa milik PT Chocoal Indonesia menuju Irak di Scientia Square Park, Tanggerang.
Menurutnya, Kementan terus mendorong untuk akselerasi ekspor sektor pertanian kebeberapa negara yang ada. Hal ini sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo untuk melakukan pemulihan ekonomi menjadi priorifas ditengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi diseluruh dunia.
Sebagai informasi, dari 22 pintu ekspor empat diantaranya disaksikan secara virtual terhubung langsung dengan Menteri Pertanian. Yakni Belawan, Pekanbaru, Manado dan Lampung. Secara total berjumlah 94,9 ribu ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 1,68 triliun. Ragam komoditas sebanyak 10 jenis seperti kelapa dan turunannya, karet, kopi, kakao dan pinang dengan 44 negara tujuan antara Cina, Rusia, Lativa, Inggris dan lainnya.
Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian yang juga mendampingi langsung mentan SYL menambahkan bahwa dari rekaman sistem perkarantinaan pertanian IQFAST mencatat komoditas perkebunan yang laris di pasar dunia selain sawit dan produk turunannya adalah kelapa, kopi, karet, mede dan pinang biji.
"Selain itu rempah juga menunjukkan tren permintaan yang cukup tinggi, khususnya di saat musim pandemi ini," ungkap Jamil.
Dari rilis data BPS sendiri, sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang signifikan pada kuartal 1 tumbuh 2,19?n kuartal 2 tumbuh 2,15% (Y o Y).
"Lebih dari 70% ekspor pertanian disumbang oleh sub sektor perkebunan. Kedepan, agar dapat lebih memberikan dampak dan nilai tambah hasil perkebunan ini kita olah dahulu, baru di ekspor," pungkas Jamil.
Bagikan berita melalui