PENYERAHAN PENGHARGAAN TOP 45 KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK (KOVABLIK) JAWA TIMUR TAHUN 2020, DI BATU, JAWA TIMUR, RSU HAJI SURABAYA DENGAN SISTA EWS (SISTEMTANGGAP EWS/EARLY WARNING SYSTEM)

14-11-2020 - Rumah Sakit Umum Daerah Haji Provinsi Jawa Timur — Pemerintah Provinsi Jawa Timur
 

Sebanyak 45 inovasi berhasil meraih penghargaan pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur Tahun 2020. Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya ajang kompetisi yang kelima kalinya digelar sejak tahun 2016 tersebut.

Suksesnya Kovablik yang terlihat dari antusiasnya pemerintah daerah di Jawa Timur berpartisipasi dalam kompetisi, menunjukkan bahwa Jawa Timur telah memiliki sistem pengembangan inovasi yang patut menjadi contoh bagi daerah lainnya. Dalam lima tahun terakhir, terdapat 110 inovasi dari wilayah Jawa Timur masuk ke dalam Top Inovasi Pelayanan Publik Kementerian PANRB.

Dengan inovasi pelayanan publik, diharapkan birokrasi semakin efektif, efisien, dan semakin meningkatkan kepercayaan publik, serta dapat menjadi solusi ekonomi dan kesehatan ditengah pandemi saat ini. Terlebih dengan kondisi pandemi dan resesi saat ini, terobosan-terobosan out of the box dalam penyampaian layanan publik diharapkan dapat menjadi jalan baru guna memecahkan permasalahan ekonomi dan kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, RSU Haji Sby masuk dalam 30 Top Inovasi Pelayanan Publik Bidang Kesehatan. Program Sista EWS yaitu sistem tanggap early warning system. Program Sista EWS (Sistem Tanggap Early warning System) yang diciptakan oleh tim inovator RS Haji Sby mudah diterapkan dan mengikuti era modernisasi yaitu melalui komputer yang terintegrasi secara online dengan healthy plus system diseluruh ruang rawat inap.Dengan Sista EWS maka tanda perburukan kondisi pasien akan terlihat secara langsung melalui layar komputer, dan akan berkedip bila skor EWS>3. Hal ini dapat dilihat oleh perawat di ruang rawat inap maupun oleh dokter jaga. Sehingga dokter jaga akan lebih cepat mengenali adanya kegawatan. Selain itu skor EWS juga dapat dilihat dari gelang di tangan pasien dan kartu yang menempel di bed pasien. Terjadi penurunan angka kejadian jumlah pasien yang memburuk secara tiba-tiba. Sejak adanya program Sista EWS angka kematian akibat perburukan kondisi secara tiba-tiba menurun. Dari  1,33%  total angka kematian tahun 2018 menjadi 1,28?ri total angka kematian tahun 2019.

Bagikan berita melalui