Dukung Percepatan LTT, BBUSKP lakukan pendampingan Konstratani di Wilayah Bangka

02-11-2020 - Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian — Badan Karantina Pertanian

Dukung Percepatan LTT, BBUSKP lakukan pendampingan Konstratani di Wilayah Bangka

Bangka Barat- (21/10) Kepala Karantina Pertanian Uji Standar (BBUSKP) melakukan pendampingan Kostratani Kementan dengan ikut menghadiri Rapat Pencapaian Target Luas Tambah Tanam (LTT) Padi di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Rapat ini diselenggarakan di ruang rapat Dinas Pertanian Propinsi Bangka Belitung dan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Propinsi Bangka Belitung. Kegiatan juga dihadiri oleh Direktur Irigasi Pertanian Kementan, Kepala Dinas Pertanian Propinsi Bangka Belitung, Kepala BPTP Propinsi Bangka Belitung, Kepala Bidang PSP Dinas Pertanian Propinsi Bangka Belitung dan perwakilan dari Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Bangka.

Pencapaian realisasi LTT per tanggal 20 Oktober 2020 baru mencapai 2.252 ha (38,66%) dari target 5.827 ha (kurang 3.575 ha), sehingga diperlukan upaya konkrit guna percepatan penanaman dalam mencapai target Oktober 2020 pada masing-masing kabupaten yaitu Kabupaten Bangka 1.099 ha, Kabupaten Belitung 272 ha, Kabupaten Bangka Barat 1.442 ha, Kabupaten Bangka Selatan 2.432 ha, Kabupaten Bangka Timur 572 ha.

Realisasi LTT padi yang masih belum mencapai target disebabkan oleh berbagai faktor antara lain faktor iklim yaitu musim hujan (pengolahan lahan terhambat, rawan banjir), penyediaan benih bantuan yang tidak sesuai jadwal, adanya penyakit OPT, dan kurangnya alokasi pupuk NPK dan SP 36. Untuk percepatan realisasi LTT padi Oktober-Maret 2020/2021 beberapa upaya yang akan dilakukan yaitu perluasan areal tanam baru, merencanakan tanam untuk kegiatan OPLA, rencana tanam korporat, dan percepatan penyediaan benih.

Budaya dan kebiasaan masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung yang masih belum terbiasa dengan menanam padi dan cenderung berladang merupakan salah satu tantangan selain kesiapan infrastruktur, sarana dan prasarana serta kondisi lingkungan yang masih memerlukan sentuhan teknologi guna mempercepat realisasi LTT.

Bagikan berita melalui