Workshop CNT 2018 di Bea Cukai Kualanamu : Tingkatkan Kemampuan Petugas Amankan NKRI dari Narkoba

30-07-2018 - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Kualanamu — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Utara

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kanwil Sumatera Utara menggelar workshop Customs Narcotics Team (CNT) pada tanggal 10-12 April 2018 di Bea Cukai Kualanamu. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan wawasan dan kapasitas para pegawai Bea Cukai di Sumatera Utara dalam mencegah masuknya narkoba ke wilayah NKRI. Bertindak sebagai narasumber dalam acara ini adalah Tim CNT Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang diketuai oleh Kasi Penindakan Narkotika DJBC Junanto Kurnianto.

Kepala Kanwil DJBC Sumut Oza Olavia dalam sambutannya mengapresiasi perwakilan kantor Bea Cukai di wilayah Sumut yang telah hadir dalam kegiatan tersebut. Workshop CNT ini dianggap penting lantaran Sumatera Utatra merupakan provinsi dengan angka pengguna narkoba terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. “Saya berharap para pegawai nantinya bisa mengidentifikasi narkoba, bisa menyelami pembelajaran tentang narkoba, dan bisa mempraktikkan di lingkungan kerja masing-masing. Dengan begitu kita bisa menyelamatkan generasi muda,” ujar Oza, ketika membuka Workshop CNT, Selasa (10/4).

Dalam workshop tersebut, Kasi Penindakan Narkotika DJBC Junanto Kurnianto yang bertindak sebagai pembicara mengatakan saat ini teknik penyelundupan narkoba semakin berkembang. Ia mengingatkan para pegawai Bea Cukai untuk lebih berhati-hati dan memberi perhatian lebih terhadap barang – barang impor tertentu, seperti kosmetik, dan tumbuh – tumbuhan dari negara tertentu yang dapat digunakan sebagai bahan penolong untuk membuat narkoba Menurut Junanto, penyelundup kini juga mengunakan berbagai cara baru untuk mencoba mengelabui petugas, seperti membuat sabu dalam bentuk cair, dan bahkan dalam bentuk lem. Beliau juga menekankan untuk tetap waspada terhadap pembawa uang tunai dalam jumlah besar. “Jangan remehkan pembawaan uang tunai, bisa jadi hasil kejahatan. Untuk memutus mata rantai narkoba, pastikan awasi pengiriman uang tunai,dengan ketat. “ucapnya.

Kini, kata dia, jaringan narkoba dunia sudah bersinergi. Aparat hukum harus bersinergi untuk melawan jaringan tersebut. Kerjasama Bea Cuka dengan institusi lain akan terus terjalin untuk melawan narkoba. “Penindakan narkoba di Bea Cukai meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015 kami mengamankan 600 kilogram. Tahun 2016 kami amankan 1 ton,” ungkapnya.

Sinergi antar institusi pun menjadi salah satu poin penting yang disampaikan Agus Halimudin selaku Kabid Pemberantasan BNN Sumut. Berkembangnya modus penyelundupan narkoba dari waktu ke waktu menjadi tantangan tersendiri bagi aparat. “Narkoba bergerak oleh mafia, pergerakannya sudah antar benua. Narkoba itu kejahatan luarbiasa. Di lapas, 70 persen penghuninnya merupakan pelaku penyalahgunaan narkoba,” katanya.

Para peserta workshop juga banyak belajar dari pemaparan yang disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Hendri Marpaung. Materi yang disampaikan bertumpu pada pengalamannya bekerja selama 28 tahun di kepolisian. Para peserta begitu antusias menyimak kisah-kisah Hendri selama bertugas. “Petugas dan Penyidik harus punya feeling. Feeling lebih tajam dari teknik. Feeling bisa diasah, dan didapatkan dari pengalaman.,” ujarnya.

IMG_0476

Setelah menyampaikan materi, peserta begerak ke lapangan parkir Bea Cukai Kualanamu untuk menyaksikan simulasi K9 milik Kanwil DJBC Sumut dalam melacak keberadaan narkoba pada sejumlah koper dan dus.

Tak hanya materi, para peserta pun melakukan praktek langsung dengan membuat simulasi identifikasi suspect di Terminal Kedatangan Internasional di Bandara Internasional Kualanamu.

Kegiatan ditutup dengan pemberian hadiah kepada narasumber, dan juga kepada peserta terbaik di workshop CNT ini. Salah satu peserta workshop asal KPPBC TMP B Kualanamu Gushendra mengatakan, kegiatan tersebut memberi banyak ilmu dan wawasan. “Saya belajar profiling di sini. Tahu narkotika itu apa, dan modus-modusnya bagaimana,” ujarnya, seusai penutupan workshop.

Bagikan berita melalui