Meningkatkan Produktivitas Hasil Tanaman

03-08-2020 - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortilkultura — Pemerintah Kab. Banyu Asin

Pagi Sobat Petani Bangkit Banyuasin, Semangat Aktivitas Rabu.

Ayok Nambah Wawasan Tambah Pengetahuan Kita untuk Meningkatkan Produktivitas Hasil Tanaman. Dibaca seksama ya Sobat!

"Info Pertanian"

#PetaniBangkit

#BanyuasinBangkitAdilSejahtera

"VERMIKOMPOS, PUPUK ORGANIK YANG RAMAH LINGKUNGAN"

Selain Pupuk Kandang, Hijau dan Kompos, ada satu teknologi pupuk organik lainnya yang mulai dikembangkan saat ini. Dia adalah pupuk Vermikompos.

Vermes berasal dari bahasa latin yang berarti cacing dan vermikomposting adalah pengomposan dengan cacing. Sederhananya, vermikompos merupakan pupuk organik yang dibuat dengan bantuan cacing tanah. Ada beberapa jenis cacing tanah yang umum digunakan untuk bahan pembuatan vermikompos, yaitu Eiseniafoetida (Cacing Tiger) dan Lumbricusrubellus (Cacing Tanah Merah).

Proses pembuatan vermikompos sendiri ternyata sangat sederhana. Hanya perlu disiapkan media untuk perkembangan cacing tanah seperti bahan-bahan organik. Bahan yang dibutuhkan yaitu bahan organik seperti jerami padi, kotoran ternak (sapi, babi, kerbau, kambing, domba, ayam, kuda dan isi rumen) dan limbah rumah tangga.

Bahan organik tersebut kemudian difermentasi atau didiamkan terlebih dahulu kurang lebih selama dua minggu. Selanjutnya, diletakkan beberapa cacing dalam media tersebut. Jika cacing meninggalkan media, berarti kondisi media belum cocok untuk cacing. Media yang baik untuk pembuatan vermikompos yaitu kelembapan sekitar 50-55 %, suhu 30-550C, pH 5,5-8, dan aerasi (udara).

Proses pembuatan vermikompos dimulai dengan memasukkan cacing pada bahan organik tersebut. Pada bagian dasar wadah atau tempat pembuatan vermikompos diberi pelepah pisang sebagai tempat cacing bertelur. Setelah beberapa hari atau minggu, maka akan terbentuk vermikompos yang ditandai dengan perubahan bahan organik menjadi remah atau hancur dan terdapat butit-butir kecil lonjong yang sebenarnya merupakan kotoran cacing.

Selanjutnya, cacing tanah dapat dipisahkan dengan vermikompos. Vermikompos kemudian dikeringkan dan siap digunakan. Cacing yang dipanen dapat digunakan lagi untuk proses pengomposan selanjutnya. Lama proses pengomposan tergantung dari jumlah cacing. Semakin banyak cacing, maka semakin cepat proses pengomposan.

Beberapa kelebihan dari penggunaan pupuk vermikompos ini adalah =

Lebih mudah, murah, waktu singkat, dan ramah ramah lingkungan,

Mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, AI, Na, Cu. Zn, Bo dan Mo

Mempunyai kemampuan menahan air 40-60% sehingga mampu mempertahankan kelembaban,

Memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH tanah,

Sumber nutrisi bagi mikroba tanah, sehingga mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan menguraikan bahan organik dengan lebih cepat.

Vermikompos dapat digunakan untuk pemupukan tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, bunga, padi dan palawija. Aplikasi vermikompos pada tanaman dalam pot dianjurkan untuk menggunakan 1 kg vermikompos dicampur dengan 3 kg tanah. Sedangkan jika tanaman pada lahan atau sawah sebaiknya menggunakan 6-10 kg vermikompos setiap 10m2 luas lahan atau 6-10 ton/ha. Untuk takaran penggunaan ini disesuaikan dengan jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah yang akan dipupuk.

Saat ini harga Vermikompos di daerah Jawa kurang lebih 10.000/ kg, sedangkan untuk harga cacing 2.500/ bungkus (isi 10 ekor cacing)

Referensi:

kompasiana.com

jakarta.litbang.pertanian.go.id

perkebunan.litbang.pertanian.go.id

Sumber : Startup Pertanian PETANI

Bagikan berita melalui