TPS Mengwi Hanya Kelola 20 Ton Sampah Per Hari

20-07-2020 - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan — Pemerintah Kab. Badung

MANGUPURA, BALI EXPRESS - Pengelolaan sampah di TPS Mengwitani saat ini baru mencapai 20 ton per hari. Padahal dalam sehari, rata-rata sampah yang dihasilkan di Badung mencapai 130 ton. Dengan kondisi itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung masih berupaya melakukan optimalisasi.

Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung AA Gede Agung Dalem mengakui keterbatasan alat yang ada di TPS Mengwitani dalam mengelola sampah. “Per hari kini 10 truk sampah masuk TPS Mengwitani. Jumlah itu setara dengan 20 ton sampah. Baru itu yang mampu kami pilah di TPS Mengwi,” ungkapnya, Minggu .

Dari 20 ton sampah seputaran Abiansemal-Mengwi itu, 56 persen merupakan sampah organik, dan sisanya sampah anorganik. Yang organik terdiri sampah organik basah dan kering. Yang kering akan langsung dikelola menjadi kompos, dan yang basah akan dijadikan pakan maggot. Untuk yang sampah daur ulang langsung ditangani petugas. “Kompos yang dihasilkan per hari sampai 1 ton. Kemudian digunakan sebagai pupuk di taman media jalan. Juga diberikan kepada petani,” kata Gung Dalem, sapaan akrabnya.

Mantan Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Badung ini menyampaikan, sampah di Badung mencapai 130 ton. Nah, 20 ton di antaranya dimusnahkan di TPS Mengwitani. Selebihnya dibuang ke TPA Suwung.

Di sisi lain, Gung Dalem tak menampik mesin pembakaran di TPS Mengwitani masih terbatas karena kapasitasnya kecil. “Mesin kapasitasnya kecil. Kalau mesin besar tidak kayak begitu. Bangunannya pun kayak pabrik. Ini kami pakai kontainer. Jadi kadang masih ada sisa, dan kemudian dibuang ke TPA Suwung,” ungkapnya.

Dia mengakui, dari ketiga mesin pembakaran, sejatinya telah berfungsi semua. Namun dalam perjalanan, ada saja kendala yang dihadapi. Lantaran pembakaran yang dilakukan hingga 800 derajat celcius. “Karena alat itu panas, makanya cepat rusak dan harus diperbaiki. Untuk itu, kami terus sempurnakan,” tandasnya. 

Sampah yang tidak bisa dikelola, seperti jenis plastik kemasan sampo, pampers, dan lainnya akan dicacah terlebih dahulu sebelum dimusnahkan dengan cara dibakar dengan alat incinerator. “Terkadang masih ada sisa, karena mesin belum mampu memusnahkan semua,” jelasnya

Bagikan berita melalui