Sinergisitas dengan Bea Cukai, Karantina Surabaya Tahan Paket Benih dari 6 Negara

06-07-2020 - Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya — Badan Karantina Pertanian
Sinergisitas dengan Bea Cukai, Karantina Surabaya Tahan Paket Benih dari 6 Negara
Surabaya - Salah satu sektor usaha yang mengalami peningkatan disaat sektor lainnya mengalami penurunan adalah perdagangan/transaksi online baik antar area maupun antar negara. Tidak hanya produk-produk indutri namun juga pertanian termasuk benih tanaman.
Transaksi online memudahkan masyarakat penghobi tanaman mendapatkan jenis tanaman yang diinginkan. Namun dibalik kemudahan yang didapatkan terdapat risiko yang mengintai, yaitu tingginya potensi lalu lintas tanaman tanpa disertai dokumen/illegal dan membawa hama penyakit tanaman.
Pada 1 Juli 2020, Petugas Bea Cukai Kantor Pos Malang melakukan serah terima 17 paket benih tanaman ilegal kepada Pejabat Karantina Pertanian Surabaya Wilker Abdul Rahman Saleh, Awab Nazir Ali Muzaki.
17 paket tersebut berisi benih strawberry, tomat, cabai, mawar dan tanaman hias lainnya.
Benih-benih tersebut berasal dari 6 negara yaitu: Taiwan, Laos, Malaysia, Singapura, Amerika dan Inggris. "Menurut UU No 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan mensyaratkan bahwa pemasukan benih wajib disertai Phytosanitary Certificate (PC) dari negara asal dan Surat Ijin Pemasukan dari Menteri Pertanian,” tutur Awab.
Berdasarkan risikonya benih termasuk komoditas berisiko tinggi membawa penyakit tanaman. Bakteri yang bisa terbawa dalam benih tersebut diantaranya: Xylella fastidiosa dan virus Raspberry ringspot nepovirus (RpRSV). Menurut IPPC, kerugian dapat mencapai 104 juta dolar per tahun, dan di tambah biaya pengendalian penyakit tersebut yang tinggi.
Ditempat terpisah, Kepala Karantina Surabaya Musyaffak Fauzi menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit pada benih tanaman yang yang mereka beli belum terbangun dengan baik. Padahal bisa saja benih tanaman yang dibeli membawa penyakit dari negara asalnya. Oleh sebab itu sinergisitas antar instansi sebagai unsur CIQs (Custom, Immigration, Quarantine and Security) yang baik sangat diperlukan. “Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama yang baik antara Bea Cukai di Kantor Pos Malang dengan karantina pertanian setempat,” ungkap Musyaffak.
"Kami akan terus berupaya seoptimal mungkin untuk mengedukasi masyarakat pentingnya melaporkan dan memeriksakan komoditas yang dilalulintaskan kepada petugas karantina pertanian setempat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah masuk dan tersebarnya penyakit dalam negeri maupun dan ke luar negeri,” pungkas Musyaffak.
Bagikan berita melalui