Sebagai upaya mendukung program Pengembangan Produk Biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc di tingkat pengguna teknologi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) telah menyelenggarakan bimbingan teknis secara daring dengan topik ‘’Inpari IR Nutri Zinc, Produk Biofortifikasi Salah Satu Solusi Menangani Stunting di Indonesia” pada tanggal 20 Mei 2020 yang diikuti oleh perwakilan 9 provinsi. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak diwakili Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Kelompok Jabatan Fungsional. Pada MT II ini di Desa Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak telah ditanam padi Inpari IR Nutri Zink dimaksud.
Inpari IR Nutri Zinc mempunyai banyak kelebihan dibanding beberapa varietas lain dalam hal kandungan Zn. Berdasarkan data deskripsi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, bahwa kandungan Zn pada varietas tersebut sebesar 34,51 ppm sementara varietas lain seperti Ciherang memiliki kandungan 24.06 ppm. Keunggulan itulah diharapkan dapat turut mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi Zinc dan meminimalisir stunting di Indonesia.
Kekurangan Zn dalam tubuh selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktifitas, dan kualitas hidup manusia, kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau stunting. Biofortifikasi pada Inpari IR Nutri Zinc diharapkan dapat membantu peningkatan nilai gizi sekaligus mengatasi kekurangan gizi besi pada masyarakat. Varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm. Selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak. Gaya hidup sehat yang terus berkembang mendorong kian tingginya kebutuhan masyarakat akan pangan sehat. Berkembangnya ilmu dan teknologi, membuat fungsi nasi pun bergeser, bukan hanya sumber karbohidrat namun sekaligus fungsi kesehatan.
Deskripsi Inpari IR Nutri Zinc sebagai berikut :
Tahun Dilepas : 2019
SK Menteri Pertanian : 168/HK.540/C/01/2019
Asal Persilangan : IR91153-AC 82/ IR05F102// IR 68144-2B-2-2-3-166 /// IRRI145
Golongan : Cere
Umur Tanaman : ± 115 hari
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman : ± 95 cm
Daun Bendera : Tegak
Bentuk Gabah : Ramping
Warna Gabah : Kuning jerami
Kerontokan : Sedang
Kerebahan : Sedang
Tekstur Nasi : Pulen
Kadar Amilosa : 16,60%
Berat 1000 Butir : ± 24,60 gram
Rata Rata Hasil : ± 6,21 ton/ha
Potensi Hasil : ± 9,98 ton/ha
Hama :
Penyakit :
Sifat Khusus :
Anjuran Tanam : Baik ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl
Pemulia : Untung Susanto, Virk Singh Parminder, Russell Reinke, B.P. Mallikarjuna, Swamy, Rina Hapsari Wening, Cucu Gunarsih, Wage Ratna Rohaeni, Satoto. (Heri Wuryanta, STP, MP)
Sebagai upaya mendukung program Pengembangan Produk Biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc di tingkat pengguna teknologi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) telah menyelenggarakan bimbingan teknis secara daring dengan topik ‘’Inpari IR Nutri Zinc, Produk Biofortifikasi Salah Satu Solusi Menangani Stunting di Indonesia” pada tanggal 20 Mei 2020 yang diikuti oleh perwakilan 9 provinsi. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak diwakili Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Kelompok Jabatan Fungsional. Pada MT II ini di Desa Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak telah ditanam padi Inpari IR Nutri Zink dimaksud.
Inpari IR Nutri Zinc mempunyai banyak kelebihan dibanding beberapa varietas lain dalam hal kandungan Zn. Berdasarkan data deskripsi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, bahwa kandungan Zn pada varietas tersebut sebesar 34,51 ppm sementara varietas lain seperti Ciherang memiliki kandungan 24.06 ppm. Keunggulan itulah diharapkan dapat turut mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi Zinc dan meminimalisir stunting di Indonesia.
Kekurangan Zn dalam tubuh selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktifitas, dan kualitas hidup manusia, kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau stunting. Biofortifikasi pada Inpari IR Nutri Zinc diharapkan dapat membantu peningkatan nilai gizi sekaligus mengatasi kekurangan gizi besi pada masyarakat. Varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm. Selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak. Gaya hidup sehat yang terus berkembang mendorong kian tingginya kebutuhan masyarakat akan pangan sehat. Berkembangnya ilmu dan teknologi, membuat fungsi nasi pun bergeser, bukan hanya sumber karbohidrat namun sekaligus fungsi kesehatan.
Deskripsi Inpari IR Nutri Zinc sebagai berikut :
Tahun Dilepas : 2019
SK Menteri Pertanian : 168/HK.540/C/01/2019
Asal Persilangan : IR91153-AC 82/ IR05F102// IR 68144-2B-2-2-3-166 /// IRRI145
Golongan : Cere
Umur Tanaman : ± 115 hari
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman : ± 95 cm
Daun Bendera : Tegak
Bentuk Gabah : Ramping
Warna Gabah : Kuning jerami
Kerontokan : Sedang
Kerebahan : Sedang
Tekstur Nasi : Pulen
Kadar Amilosa : 16,60%
Berat 1000 Butir : ± 24,60 gram
Rata Rata Hasil : ± 6,21 ton/ha
Potensi Hasil : ± 9,98 ton/ha
Hama :
Penyakit :
Sifat Khusus :
Anjuran Tanam : Baik ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl
Pemulia : Untung Susanto, Virk Singh Parminder, Russell Reinke, B.P. Mallikarjuna, Swamy, Rina Hapsari Wening, Cucu Gunarsih, Wage Ratna Rohaeni, Satoto. (Heri Wuryanta, STP, MP)
Macam-Macam Pasal Pencurian Pada KUHP
Jumat, 09 Jun 2023PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEKERASAN KEPADA ANAK DI INDONESIA
Rabu, 08 Feb 2023Kode Transaksi Faktur Pajak, Kenali Jenis dan Saat Penggunaannya
Rabu, 28 Sep 2022Ingin Ganti Nama? Begini Prosedur Hukumnya
Selasa, 12 May 2020Mengenal Undang-Undang ITE
Minggu, 14 May 2023