Tiga Buah Segar Asal Bali, Jadi Primadona Pasar Ekspor

03-05-2020 - Badan Karantina Pertanian — Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Denpasar – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Denpasar mencatat 3 buah segar masing-masing manggis, salak dan buah naga laris di pasar global. Setidaknya 11 negara menjadi pelanggan tetap di triwulan I/2020.

Masing-masing adalah Cina, Checnhya, Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, Rusia, Inggris, Perancis, Italia ,Timor Leste dan Kamboja. Dari permohonan sertifkasi ekspor tercatat sebanyak 725,3 ton tiga buah segar primadona ini berhasil masuk pasar negara tujuan dimasa pandemi.

"Ekspor buah segar di dominasi buah manggis. Kami mengawalnya dengan memberikan bimbingan teknis dan layanan ekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Denpasar, I Putu Terunanegara melalui keterangan tertulisnya (26/4) di Denpasar.

Produksi buah manggis dan sub sektor hortikultura lainnya di Bali tidak saja berlimpah namun juga berkualitas baik. Satu komoditas lagi yang mulai digemari pasar luar negeri adalah jeruk nipis. Dalam kurun waktu 3 bulan, pengiriman perdananya ke negara Maldives sudah mencapai 10 ton dengan nilai ekonomi Rp. 195 juta, jelas Terunanegara.

Menurutnya, guna memastikan produk pertanian dapat diterima dinegara tujuan, secara rutin Karantina Pertanian Denpasar memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure. Agar komoditas dapat memenuhi persyaratan teknis protokol ekspor negara mitra dagang.

Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan layanan "jemput bola". Yakni, pemeriksaan karantina dilakukan di gudang pemilik, agar buah segar yang bersifat perishable atau mudah rusak ini dapat segera diberangkatkan saat berada di bandara atau pelabuhan laut, tambahnya.

Layanan Ramadan dan Jelang Lebaran

Sejalan dengan penghentian operasional Bandara Ngurah Rai terhitung sejak tanggal 24 April hingga 1 Juni 2020 sesuai dengan Permenhub 25/2020 tentang Pengendalian Covid-19 Selama Mudik Idul Fitri 1442 H, Kertanegara menyebutkan bakal terjadi penyesuaian dalam pengiriman komoditas pertanian ke luar negeri.

Walaupun aturan tersebut mengecualikan terhadap operasional penerbangan kargo, namun pasti terjadi perlambatan kinerja ekspor pertanian, ungkap Kertanegara.

Seperti yang disebutkan oleh salah satu eksportir buah segar di Bali, PT. Surya Elok Sejahtera juga menyebutkan kendala ekspor akibat banyaknya pesawat international yang dibatalkan penerbangannya dari negara masing-masing.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyampaikan saat ini ia telah menerima laporan dari seluruh unit kerja karantina pertanian yang beroperasi di wilayah Bandara untuk penyesuaian aktifitas petugasnya.

Saat ini, dengan kebijakan permenhub jajaran Karantina Pertanian fokus pada pengawasan dan pengendalian keamanan dan mutu pangan serta pakan asal produk pertanian yang dilalulintaskan di terminal kargo.

"Terlebih di saat ramadan dan jelang lebaran, lalu lintas produk pertanian meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat. Ini yang kami kawal, agar terjamin lancar, sehat dan aman," pungkas Jamil.

Narasumber :
1. Ali Jamil, Ph.D - Kepala Badan Karantina Pertanian
2. drh. I Putu Terunanegara, MM - Kepala Karantina Pertanian Kelas II Denpasar

Bagikan berita melalui