Produk pertanian adalah hasil dari pertanian baik berupa buah, sayur, ikan atau ternak secara umum, dengan produk yang melimpah di BALATKERTRANS PROVINSI JAWA TENGAH, salah satu kejuruan (Kejuruan Processing) BALATKERTRANS PROVINSI JAWA TENGAH mensiasati dan berinovasi pada salah satu produk pertanian yaitu tomat, di karenakan pada saat ini tomat mengalami penurunan harga jual di pasar bahkan bisa di katakan anjlok, seperti berita yang di lansir oleh /m.jpnn.com/ pada (kamis, 12 September 2019) untuk daerah litar saja harga tomat berkisar Rp 400 – Rp 500 per kilogram.
Inovasi pengolahan tomat yang dilakukan oleh kejuruan Processing di BALATKERTRANS PROVINSI JAWA TENGAH menjadikannya sebagai Kurma, atau sering di sebut “ TORAKOR / TORAKOR” TORAKOR merupakan sebuah singkatan dari “ TO : Tomat, RA: Rasa, KOR: Korma”. Torakor adalah manisan buah yang berbahan dasar tomat, dengan menggunakan gula sebagai pengawet. Hasil akhir produk menyerupai kurma baik dari segi tekstur, warna, aroma dan rasa. Prinsip pembuatan Torakor sama dengan prinsip pembuatan manisan yaitu fregnasi atau perembesan larutan gula secara perlahan ke dalam jaringan buah dan sayur.
Cara membuat Torakor cukup mudah dilakukan baik oleh rumah tangga, industri skala rumah tangga ataupun skala besar. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan buah tomat yang akan digunakan dalam pembuatan Torakor. Buah tomat yang digunakan hendaknya tidak terlalu matang agar dalam pengolahannya tidak cepat hancur dan lembek serta cita rasa yang dihasilkan tidak terasa busuk. Akan tetapi, buah tomat yang digunakan juga sebaiknya tidak terlalu mentah karena teksturnya yang keras akan mempersulit dalam pengambilan isi atau bagian biji tomat. Buah tomat tersebut dicuci hingga bersih kemudian ditiriskan.
Di sisi itu, siapkan larutan kapur sirih yang terdiri dari 1 sdt atau 4 gram kapur sirih dalam 1000 ml air. Buah tomat yang telah disiapkan tadi, direndam dalam larutan kapur sirih tersebut selama 1-2 jam.
Setelah perendaman selama 1-2 jam, biji dalam buah tomat tersebut diambil dan dibuang dengan cara melubangi bagian atasnya kemudia tekan hingga isi dalam tomat keluar. Atau bisa juga dengan cara lain yaitu dengan membagi dua buah tomat dan membuang biji-bijinya hingga bersih. Buah tomat yang sudah tanpa biji tersebut kemudian dicuci hingga bijinya benar-benar sudah tidak ada.
Kemudian buah tomat yang telah bersih disusun dalam sebuah panci atau wajan. Dimana dalam penyusunan ini, usahakan buah tomat tidak saling bertumpukan agar mempermudah proses selanjutnya yaitu pemberian gula pasir terhadap buah tomat tersebut. Pemberian gula pasir dapat dilakukan dengan cara menaburkan gula pasir di atas buah-buah tomat tersebut. Gula pasir yang digunakan yaitu setengah dari berat awal buah tomat yang digunakan.
Setelah dimasak, kemudian diangkat, ditiriskan dan didinginkan. Lalu dibentuk seperti kurma dan disusun di atas loyang. Selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu 50oC selama 6 jam atau di bawah terik matahari selama 3-4 hari. Produk Torakor yang telah jadi dapat dikemas baik dalam kemasan plastik ataupun dalam toples agar memiliki masa simpan yang lebih lama.
Warna yang dihasilkan dari produk Torakor ini yaitu merah agak oranye atau jingga. Pembentukan warna merah ini berasal dari buah tomat awal itu sendiri. Kemudian mengalami perubahan warna menjadi jingga karena dipengaruhi oleh pemanasan pada saat pemasakan.
Rasa Torakor (tomat rasa kurma) ini manis. Rasa manis yang dikeluarkan didominasi oleh rasa manis dari tomat itu sendiri. Rasa khas dari tomat awal cenderung hilang sehingga tidak mengganggu pada saat dimakan.
Teksturnya yang kenyal, lembek dan lengket dari Torakor ini akibat dari pemasakan yang kurang lama. Gula yang larut dengan air yang berasal dari buah tomat tersebut tidak hilang total pada saat pemasakan. Hal ini disebabkan oleh rasa khawatir dari pembuat produk ini. Rasa khawatir pada saat pemasakan yang harus terus menerus diaduk, sehingga Torakor yang dihasilkan menjadi gosong atau terjadi pengkristalan gula dalam produk ini atau juga hancurnya tekstur dari buah tomat akibat pengadukan secara terus menerus. Maka dari itu, Torakor yang dihasilkan masih mengandung air gula dan menyebabkan teksturnya kenyal, lembek dan lengket.
Aroma yang dihasilkan oleh produk akhir Torakor ini yaitu lebih didominasi dengan aroma karamel dibandingkan dengan aroma tomat itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa pemanasan yang diberikan sudah cukup. Mungkin hanya membutukan waktu yang lebih lama hingga airnya benar-benar hilang.
Macam-Macam Pasal Pencurian Pada KUHP
Jumat, 09 Jun 2023PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEKERASAN KEPADA ANAK DI INDONESIA
Rabu, 08 Feb 2023Kode Transaksi Faktur Pajak, Kenali Jenis dan Saat Penggunaannya
Rabu, 28 Sep 2022Mengenal Undang-Undang ITE
Minggu, 14 May 2023Ingin Ganti Nama? Begini Prosedur Hukumnya
Selasa, 12 May 2020