INTEGRITY FOR LEADERSHIP

18-02-2019 - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A2 Tanjung Pandan — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung
KPPN Tanjung Pandan, sebagai unit vertikal DJPb (Direktorat Jenderal Perbendaharaan), Kementerian Keuangan merupakan unit yang berhasil meraih predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera Reformasi Birokrasi di tahun 2018. Di tahun 2019, KPPN Tanjung Pandan ditetapkan sebagai unit yang akan meraih predikat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) sebagai lanjutan atas capaian sebelumnya.

Dengan semangat menebar pengaruh positif dan integritas yang semakin kuat, KPPN Tanjung Pandan melaksanakan program “Talkshow On Air Antikorupsi” dengan menggandeng Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (Dikyanmas KPK) melalui stasiun radio yang paling banyak didengar di kawasan Belitung, yaitu B FM pada Jumat, 1 Februari 2019 mulai pukul 10.00 WIB. Kepala KPPN Tanjung Pandan, Rd. Yen Yen Nuryeni, yang berkolaborasi dengan Direktur Dikyanmas KPK, Giri Suprapdiono, berhasil menarik perhatian para pendengar (audience) selama acara tersebut berlangsung. Para pendengar (audience) dari B FM disebut dengan B Lovers excited dengan bahasan antikorupsi secara on air tersebut.

Begitu acara talkshow dimulai dan dibuka oleh broadcaster dari stasiun radio B FM, Kepala KPPN Tanjung Pandan menjelaskan profil KPPN Tanjung Pandan sebagai corporate branding untuk memperkenalkan corporate identity, sehingga dapat meningkatkan brand image KPPN Tanjung Pandan yang luar biasa kepada masyarakat luas.

 
Kepala KPPN Tanjung Pandan menganalogikan KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) sebagai unit vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan adalah “Ibu” yang mengatur dan mengelola keuangan negara dari Kementerian/Lembaga (K/L), seperti Lanud H.AS Hanandjoeddin, Polres Belitung, Polres Belitung Timur, Kejaksaan Negeri Belitung, Kejaksaaan Negeri Belitung Timur, dan satker/instansi vertikal lainnya di daerah. Pengelolaan Keuangan Negara tersebut meliputi menyalurkan dana APBN termasuk Belanja Negara, penatausahaan penerimaan negara, dan akuntansi serta pelaporan yang akuntabel dan transparan. Penyaluran dana APBN oleh KPPN Tanjung Pandan berupa Belanja K/L dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Komponen dari TKDD adalah penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui RKUN ke RKUD pemda masing-masing, untuk KPPN Tanjung Pandan berperan sebagai KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) Penyalur DAK Fisik dan Dana Desa kepada Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.


Berikut adalah profil singkat yang disampaikan ke audience oleh Kepala KPPN Tanjung Pandan tentang anggaran yang disalurkan oleh KPPN Tanjung Pandan.
Pagu dan Realisasi non-TKDD
Tahun 2018
Pagu               : Rp690,293,573,000.- (690,3miliar)
Realisasi           : Rp651,958,357,836.- (651,96miliar)
Pagu dibanding realisasi (penyerapan anggaran): 94.45%
Jumlah satker  : 45 satker
Tahun 2019
Pagu               : Rp567,084,839,000.- (567,1miliar)
Realisasi           : Rp10,031,863,288.- (10 miliiar) per 31 Januari 2019
Jumlah satker  : 41 satker

DAK Fisik dan Dana Desa (TKDD)
Tahun 2018
Pagu               : Rp227,906,201,000.-
Realisasi           : Rp208,229,421,852.-
Pagu dibanding realisasi (penyerapan anggaran): 91.37%
Tahun 2019
Pagu               : Rp238,454,125,000.- (238,4miliar)
Belum ada realisasi karena Januari belum masuk tahap pencairan. Namun, per 1 Februari 2019 telah rilis jadwal tahap pencairan DAK Fisik dan Dana Desa untuk Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.
 Penjelasan profil singkat tersebut menjadi indikator bahwa Kepala KPPN Tanjung Pandan sangat mengenal organisasi yang sedang dikelolanya secara baik.

Setelah meningkatkan brand image KPPN Tanjung Pandan, pembahasan disambung dengan materi pentingnya antikorupsi dalam segala hal. Dibedah oleh ahlinya, yaitu Giri Suprapdiono, pembahasan antikorupsi menjadi sangat menarik. Direktur Dikyanmas KPK menjelaskan tentang orang-orang yang melakukan korupsi adalah orang yang tidak selesai dengan dirinya. Orang yang berpikir bahwa apa yang melekat dengan dirinya dapat membuat orang lain menghargainya, sehingga mereka berusaha untuk meningkatkan standar kepemilikannya secara materi walaupun di luar kemampuannya. Hal tersebut membuat mereka mencari segala cara untuk memiliki barang-barang materiil, serta sibuk mengumpulkan kemampuan agar eksistensi yang terlihat, baik secara nyata maupun maya (melalui sosial media), adalah segala hal yang menakjubkan dan membuat orang kagum dengan harapan bisa dihargai oleh orang lain. Sungguh hal seperti ini merupakan hal yang perlu diluruskan karena penghargaan dari orang lain bukan sekadar karena prestis, melainkan karena kontribusi dan manfaat yang sebanyak-banyaknya untuk masyarakat luas. Kebahagiaan berbeda dengan kesenangan. Kesenangan bersifat materiil, sedangkan kebahagiaan bersifat tulus dan dari hati.

Perilaku korupsi hukumannya tidak hanya di dunia, tetapi sampai di akhirat nanti. Hal ini sudah sepantasnya dicamkan oleh koruptor atau orang yang punya keinginan untuk korupsi. Jika hal tersebut dilakukan, korupsi di Indonesia akan seperti Muslim yang tidak mau memakan daging babi karena haram, sehingga tidak diperlukan pihak lain untuk menegur/mengingatkan, tetapi langsung menjadi kesadaran hati masing-masing.

 Antikorupsi merupakan salah satu bentuk dari penjagaan integritas yang sedang gencar digalakkan oleh KPPN Tanjung Pandan sebagai unit layanan berpredikat WBK dan sedang menuju predikat WBBM. Oleh karena itu, peran KPPN Tanjung Pandan menjadi sarana untuk penyebarluasan propaganda positif antikorupsi di Belitung dengan mengundang Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan hal yang sangat strategis.

 Penutup yang memotivasi dari Kepala KPPN Tanjung Pandan, Rd Yen Yen Nuryeni, untuk seluruh pendengar B FM, yaitu “Anda berhak atas kemajuan Pulau Belitung. Jangan serahkan kemajuan Pulau Belitung ini kepada orang lain, Anda sendiri yang harus memajukan pulau yang penuh dengan kekayaan alam ini, pulau yang indah ini, negeri laskar pelangi. Berikan yang terbaik karena kita tidak tahu takdir kita seperti apa. Do the best di peran masing-masing karena kita tidak tahu takdir kita seperti apa. Siapa tahu apa yang kita lakukan sekarang berpengaruh untuk takdir kita selanjutnya. Jadilah generasi yang turun tangan, bukan berpangku tangan!”

Bagikan berita melalui