Lapas Mamasa Gelar Pembinaan Kepribadian Bersama Kantor Kementerian Agama
Mamasa, 21 Februari 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Mamasa kembali menggelar kegiatan pembinaan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamasa dan dipimpin oleh penyuluh agama Kristen dari instansi tersebut.
Pembinaan kepribadian ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral WBP agar dapat menjalani masa pembinaan dengan lebih baik. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan ketenangan batin serta motivasi bagi para WBP untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa pidana.
Dalam kegiatan ini, penyuluh agama Kristen memberikan ceramah rohani yang menekankan pentingnya pertobatan, keimanan, serta penerapan nilai-nilai kasih dalam kehidupan sehari-hari. WBP diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjadikan pengalaman di dalam Lapas sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.
Kepala Lapas Kelas III Mamasa, Hastono, menyampaikan bahwa pembinaan kepribadian merupakan bagian penting dari program pembinaan di Lapas. “Kami terus berupaya memberikan pembinaan yang menyeluruh, tidak hanya dari segi keterampilan tetapi juga kepribadian dan keagamaan. Dengan adanya dukungan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamasa, kami berharap WBP dapat memperoleh pemahaman spiritual yang lebih dalam dan termotivasi untuk menjalani hidup yang lebih baik setelah bebas nanti,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para WBP yang mengikuti dengan penuh antusiasme. Mereka menyampaikan bahwa sesi pembinaan ini memberikan ketenangan batin serta semangat baru dalam menjalani masa pembinaan, dan ke depan, Lapas Mamasa berencana untuk terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Kantor Kementerian Agama, guna memperluas cakupan pembinaan kepribadian bagi seluruh WBP.
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Sulawesi Barat, Boy Ramdani, menjelaskan tentang pentingnya pendekatan holistik dalam pembinaan kepribadian. “Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan proses reintegrasi sosial bagi WBP dapat berjalan lebih optimal sehingga mereka siap kembali ke masyarakat dengan kepribadian yang lebih baik” ucapnya.
@kemenimipas @ditjenpas @ditjenpassulbar #kemenimipas #ditjenpas #ditjenpassulbar #PemasyarakatanPastiBermanfaat #ArdianAlamsyah #AgusAndrianto #Hastono #LapasMamasa #DiaryLapasMamasa
Macam-Macam Pasal Pencurian Pada KUHP
Jumat, 09 Jun 2023Kode Transaksi Faktur Pajak, Kenali Jenis dan Saat Penggunaannya
Rabu, 28 Sep 2022PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEKERASAN KEPADA ANAK DI INDONESIA
Rabu, 08 Feb 2023Mengenal Undang-Undang ITE
Minggu, 14 May 2023Ingin Ganti Nama? Begini Prosedur Hukumnya
Selasa, 12 May 2020