Program Pembinaan Berhasil, Warga Binaan Lapas Perempuan Palu Panen Sayur untuk Ketahanan Pangan

08-02-2025 - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Palu — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI SULAWESI TENGAH

Sigi - Program pembinaan yang digagas oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Palu berhasil memberikan dampak positif bagi warga binaannya. Dalam upaya meningkatkan kemandirian dan mendukung ketahanan pangan, Warga Binaan Lapas Perempuan Palu kini berhasil panen sayuran yang mereka tanam di area Brandgang Lapas yang difungsikan sebagai lahan pertanian, Sabtu (08/02).

Kegiatan pertanian ini merupakan bagian dari program pembinaan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan memberikan pelatihan praktis bagi warga binaan. Melalui program ini, mereka tidak hanya memperoleh keterampilan bertani, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga ketahanan pangan.

Kegiatan pembinaan kemandirian di bidang perkebunan hari ini dilaksanakan dengan kegiatan pemanenan sebagian tanaman Bayam dan Terong serta perawatan tanaman yang telah ditanam sebelumnya. Tanaman tersebut adalah tanaman holtikultura seperti sawi, kangkung, bayam, terong, dan lain-lain, yang ditanam dengan metode tumpang sari.

Kepala Lapas Perempuan Palu, Udur Martionna, menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu fokus utama dalam rangka memberikan pembinaan yang bermakna bagi para warga binaan. "Kami ingin para penghuni Lapas Perempuan Palu tidak hanya menjalani masa tahanannya, tetapi juga mendapatkan bekal keterampilan yang dapat mereka aplikasikan di luar setelah selesai menjalani hukuman," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, warga binaan yang terlibat dalam program ini menyatakan rasa bangga dan puas atas hasil panen sayuran mereka. Selain itu, mereka juga berharap bisa mengembangkan keterampilan bertani lebih lanjut dan berkontribusi pada ketahanan pangan lokal.

Kegiatan pembinaan ini merupakan bagian dari upaya mendukung Asta Cita Presiden dan Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Hasil panen akan digunakan untuk kebutuhan internal Lapas dan juga untuk dipasarkan.

Kepala Subsi Pembinaan, Effendy, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi warga binaan, tidak hanya dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga sebagai bekal keterampilan bagi mereka setelah bebas nanti. "Kami berharap program ini dapat terus berjalan dan menjadi sarana pembinaan yang efektif dalam memberikan keterampilan bagi warga binaan agar mereka lebih siap untuk beradaptasi setelah kembali ke masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Lapas Perempuan Palu dalam menjalankan program pembinaan ketahanan pangan. "Ini adalah bentuk nyata dari pembinaan yang tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan, tetapi juga mendukung program nasional dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kami akan terus mendorong inovasi dalam pembinaan kemandirian di setiap lapas dan rutan di wilayah Sulawesi Tengah," ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga binaan dapat memperoleh keterampilan yang berguna dan meningkatkan kualitas hidup mereka baik selama masa pembinaan maupun setelah kembali ke masyarakat.


Bagikan berita melalui