Neraca Perdangan Jawa Barat Surplus 1,98 Miliar USD Desember 2024

04-02-2025 - Pelayanan Statistik Terpadu BPS Provinsi Jawa Barat — Sekretariat Utama

Kota Bandung – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat merilis indikator statistik terkini kondisi neraca perdagangan, pariwisata dan transportasi Desember 2024 pada press rilis berita resmi statistik di Aula Kantor BPS Jabar Jl. Phh. Mustofa No.43 Kota Bandung, Senin, (03/02/2025).

Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus menyampaikan bahwa neraca perdagangan di Jawa Barat mengalami surplus sebesar 1,98 miliar USD pada Desember 2024. Nilai ekspor mencapai 3,15 miliar USD sedangkan nilai impor hanya mencapai 1,17 miliar USD.

“Surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 lebih rendah jika dibandingkan dengan neraca perdagangan pada Novenber 2024. Akan tetapi jika dibandingkan dengan Desember 2023, nilai surplusnya masih lebih tinggi”, jelas Darwis.

Darwis Sitorus kemudian merinci nilai Ekspor di Desember 2024 mencapai 3,15 miliar USD. Turun 1,96 persen dari 3,21 miliar USD di Bulan November 2024, penurunan diakibatkan oleh penurunan kelompok Nonmigas sebesar 2,41 persen. Secara year on year, nilai ekspor mengalami peningkatan 9,56 persen dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 2,87 miliar USD, diakibatkan kenaikan kelompok nonmigas sebesar 10,40 persen.

Sementara itu nilai kumulatif 2024 dibandingkan 2023 atau secara c-to-c ekspor jawa barat meningkat 3,39 persen, peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan sektor nonmigas sebesar 3,47 persen.

”Kontribusi ekspor tahun 2024 masih didominasi oleh sektor industri sebesar 98,64 persen, sektor migas migas 0,89 persen, sektor pertanian 0,42 persen, dan sektor tambang 0,05 persen”, ujar Darwis.

Menurut golongan barang dan negara tujuannya pada Desember 2024, nilai ekspor terbesar berasal dari golongan kendaraan dan bagiannya yang mengalami kenaikan dari 646 juta USD menjadi 654 juta USD dibandingkan bulan sebelumnya.

Namun golongan mesin dan perlengkapan elektrik justru turun dari 555 juta USD menjadi 520 juta USD. Hal yang sama terjadi pada golongan mesin dan peralatan mekanis, penurunannya sebesar 21 juta USD

”Negara Tujuan dengan nilai ekspor terbesar yaitu ke Amerika, sebesar 503 juta USD dan nilai tersebut naik tipis sebesar 1 juta USD dibanding bulan lalu. Berikutnya Filipina yang turun sebesar 25 juta USD dari 282 juta USD menjadi 257 juta USD. Begitu pula dengan ekspor ke Jepang yang turun 13 juta USD”, rinci Darwis.

Untuk Nilai Impor di Desember 2024 mencapai 1,17 miliar USD. Dibandingkan dengan Bulan November 2024 yang sebesar 1,10 miliar USD, ada peningkatan sebesar 6,75 persen yang diakibatkan oleh peningkatan sektor migas dan nonmigas.

Secara year on year, nilai impor mengalami peningkatan 9,28 persen dibandingkan Desember 2023 yang diakibatkan kenaikan kelompok nonmigas sebesar 16,30 persen, sedangkan migas turun 22,24 persen. Begitu pula dengan nilai kumulatif 2024 dibandingkan 2023 atau secara c-to-c impor jawa barat meningkat 6,23 persen, peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan sektor nonmigas sebesar 8,03 persen.

“Menurut struktur penggunaan barang impor tahun 2024 dapat dilihat bahwa sebesar 77,96 persen digunakan sebagai bahan baku penolong, sebanyak 11,22 persen merupakan barang modal dan sisanya 10,82 persen adalah barang konsumsi.”, rinci Darwis menjelaskan.

Neraca Perdagangan Nonmigas Menurut Negara Desember 2024 Jawa Barat mengalami Surplus dengan Amerika Serikat sebesar 479,22 Juta USD, dengan Filipina 253,45 juta USD, dengan Vietnam 149,88 juta USD, dan dengan Thailand 121,56 juta USD. Sementara itu dengan Tiongkok dan Taiwan Neraca Perdagangan Nonmigas defisit sebesar 204,21 juta USD dan 13,29 juta USD.

Perkembangan Data Pariwisata dan Transportasi

Perkembangan pariwisata di Jawa Barat dilihat dari kunjungan wisatawan mancanegara masih belum beranjak secara signifikan. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Barat yang datang melalui pintu masuk Bandara Internasional Kertajati tercatat sebanyak 337 kunjungan pada Desember 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 54,15 persen jika dibandingkan Novemer 2024.

”Wisman asal Singapura mendominasi sesuai dengan kontribusi sebesar 47,77 persen diikuti wisman kebangsaan Malaysia sebesar 6,23 persen. Secara kumulatif kunjungan wisman selama Januari-Desember 2024 tercatat sebanyak 10.309 kunjungan.”, jelas Darwis.

Darwis Sitorus juga menyampaikan terkait data perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) dari Desember 2020 hingga Desember 2024. Wisnus ke Jawa Barat tercatat sebanyak 17,34 juta perjalanan pada Desember 2024, angka naik 26,98 persen dibandingkan November 2024 yang sebanyak 13,66 juta perjalanan. Akan tetapi jika dibanding dengan Desember 2023 atau secara year on year mengalami kenaikan sebesar 1,39 persen.

”Secara konsep dan definisi, wisnus merupakan WNI yang melakukan perjalanan melewati batas kabupaten/kota di wilayah teritori Indonesia, yang dilakukan tidak rutin, diluar lingkungan sehari-hari. Selaian itu lama perjalanan kurang dari 12 bulan dan tinggal/stay minimal 6 jam di Kabupaten/Kota tujuan serta perjalanan bukan dalam rangka bekerja atau bersekolah secara rutin.  Data wisnus yang disajikan berasal dari Mobile Positioning Data (MPD) yang dicatat dari provider tertentu yang sudah diberikan penimbang atau faktor pengali sesuai dengan hasil data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)”, jelas Darwis.

Secara kumulatif dari Januari sampai Desember 2024 kunjungan wisatawan nusantara ke Jawa Barat mencapai 167,40 juta perjalanan. Dibandingkan dengan Tahun 2023 untuk periode yang sama mengalami peningkatan sebesar 7,15 persen.

“Jumlah kunjungan kumulatif periode Januari sampai Desember 2024 merupakan capaian tertinggi sejak tahun 2019.”, ucap Darwis.

Data statistik lainnya yang dirilis adalah tingkat penghunian kamar (TPK). Desember 2024 TPK mencapai 47,87 persen, nail 5.15 poim dibandingkan TPK November 2024.

TPK hotel bintang Desember 2024 sebesar 58,56 persen, naik 5,57 poin dibandingkan November 2024. Sementara TPK non bintang Desember 2024 sebesar 26,85 persen, naik 4,14 poin dibandingkan November 2024.

Rata-rata menginap di hotel bintang Desmber 2024 tercatat 1,39 malam, dan di hotel non bintang selama 1,08 malam. Sementara lama menginap tamu asing di Desember 2024 rata-rata 2,90 malam, dan tamu lokal selama 1,29 malam.

Melanjutkan rilisnya, Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus juga menyampaikan informasi perkembangan angkutan Desember 2024. Jumlah penumpang penerbangan domestik melalui bandara di Jawa Barat sebanyak 8.863 orang, penerbangan internasional sebanyak 894 orang dan penumpang Kereta Api sebanyak 2,26 juta orang.

“Secara bulanan dan tahunan jumlah penumpang angkutan udara domestik dan penumpang angkutan kerata api mengalami kenaikan. Peningkatan jumlah penumpang ini disebabkan adanya libur panjang pada bulan Desember 2024”, pungkas Darwis.***

Informasi terkait berita resmi statistik terkini dan data lainnya bisa didapatkan secara gratis melalui laman resmi BPS Provinsi Jawa Barat di jabar.bps.go.id


Bagikan berita melalui