Jelang Akhir Tahun, BBPPMPV Evaluasi Kinerja Tahun 2024

13-12-2024 - Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Seni dan Budaya — Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang akhir tahun Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya kembali menyelenggarakan agenda evaluasi dan penyusunan laporan kinerja. Kegiatan Workshop Evaluasi dan Penyusunan Laporan Program dan Kegiatan Tahun 2024 tersebut melibatkan seluruh pegawai BBPPMPV Seni dan Budaya dan dilaksanakan pada 8 s.d. 11 Desember 2024 bertempat di Hotel Horison, Kab. Wonosobo.

Pada kegiatan tersebut dilaksanakan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang telah diselenggarakan selama tahun 2024 yang terkait dengan tugas BBPPMPV Seni dan Budaya. Tugas BBPPMPV Seni dan Budaya sendiri mencakup pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi di bidang seni dan budaya yang diwujudkan dalam program-program fasilitasi peningkatan kompetensi untuk pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah menengah kejuruan (SMK) dan instruktur pada lembaga kursus dan pelatihan. Selain itu, dilakukan pula evaluasi terhadap program lainnya seperti workshop, rakor, bimtek, seminar, lokakarya/FGD, dan sosialisasi kegiatan untuk memfasilitasi fungsi pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi bidang seni dan budaya. 

Pada kesempatan tersebut, seluruh tim kerja dan koordinatoriat yang meliputi Tata Usaha; Tim Kerja Sistem Informasi, Pengembangan, dan Kemitraan; Tim Kerja Fasilitasi Peningkatan Kompetensi; Tim Kerja Penjaminan Mutu Pendidikan; Koordinatoriat Widyaiswara; dan Koordinatoriat Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) menyampaikan capaian hasil kerja program dan kegiatan masing-masing serta kendala yang dihadapi selama proses pelaksanaannya. Beberapa kendala umum yang dihadapi oleh hampir seluruh tim kerja dan koordinatoriat yaitu: 1) Beberapa program/kegiatan tidak dapat terlaksana dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya program dan kegiatan lembaga lainnya yang lebih perlu diprioritaskan dan 2) Masih kurangnya koordinasi dan informasi antar unit kerja sehingga menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan masing-masing tugas dan program/kegiatan.

Hasil dari evaluasi dan kendala yang telah disampaikan tersebut akan menjadi bahan refleksi bagi seluruh tim kerja/koordinatoriat dan seluruh pegawai BBPPMPV Seni dan Budaya. “Dari hasil evaluasi yang sudah kita lakukan bersama, kita harus pastikan agar permasalahan ataupun kendala yang kita temukan saat kita menyelenggarakan program dan kegiatan di tahun 2024 ini tidak kita temui lagi di tahun 2025,” ungkap Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd., Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya di akhir sesi evaluasi. Sarjilah juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya terhadap seluruh pegawai yang telah bekerja keras selama satu tahun ini. 

Pada kegiatan ini hadir pula Sekretaris Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, S.T., M.B.A. yang menyampaikan mengenai peran BBPPMPV Seni dan Budaya ke depannya sehubungan dengan perubahan yang terjadi pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengikuti pergantian Presiden Republik Indonesia (RI) periode 2024 s.d. 2029. Saryadi menjelaskan, ”Peran balai besar pendidikan vokasi akan menjadi pilar penting dalam pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Kami berharap bahwa balai vokasi menjadi ujung tombak untuk adaptasi dan adopsi yang ada di DUDI. Kalau saat ini menjalankan program inovasi pembelajaran sebenarnya itu merupakan langkah untuk adopsi dan mengadaptasi dunia kerja untuk dibawa ke satuan pendidikan dan tentunya masih banyak bidang yang saat ini mengalami perubahan dari sisi kompetensi dan disinilah peran balai sangat penting untuk melakukan keselarasan kompetensi.”

Selain itu, Kemendikdasmen ingin memastikan bahwa program-program yang akan dilakukan dari tahun 2025 sampai dengan tahun 2029 akan benar-benar dapat diwujudkan, yaitu sarana dan prasarana yang memadai, pendidik dan tenaga pendidikan yang kompeten dan sejahtera, lingkungan sosial budaya yang mendukung pendidikan, serta pembelajaran adaptif dan bermanfaat. Selain memastikan pendidikan dapat melayani seluruh masyarakat, akan diwujudkan pula ketersediaan layanan yang matang, pembiayaan pendidikan yang afirmatif, layanan pendidikan yang inklusif, dan pengembangan talenta guru.

Saryadi juga berpesan, “Kalau saat ini rekan-rekan fokus melakukan evaluasi dan laporan maka dari hasil evaluasi ini bisa dilakukan refleksi sejauh mana target itu dicapai dan sejauh mana kebermanfaatan program atau kegiatan yang dilakukan di tahun 2024. Dari situ nanti akan ditemukan aspek-aspek praktik baik, cerita sukses, dan catatan-catatan untuk perbaikan di masa yang akan datang.” (Nan)


Bagikan berita melalui