Lapas Tahuna Terima Kunjungan Ibadah dari Tim Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar

12-12-2024 - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tahuna — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI SULAWESI UTARA

Tahuna, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna mendapat penguatan rohani melalui kunjungan Ibadah dari Tim pelayanan Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar. Kamis (12/12). Ibadah kali ini terasa istimewa dengan kehadiran Pastor Matthew Pickstone dari Australia, seorang pendeta dari International Mission yang berafiliasi dengan Prison Fellowship International (PFI).

Kepala Lapas Tahuna, Iskandar Djamil, melalui Kepala Seksi Administrasi, Keamanan, dan Ketertiban (Kasiminkamtib), Lazarus Hontong, menyampaikan rasa Terimakasih atas kunjungan pelayanan Ibadah dari Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar dalam upaya pembinaan spiritual bagi Warga Binaan di Lapas Tahuna.

"Kami sangat mengapresiasi kehadiran Pastor Matthew dan tim pelayanan yang telah membawa pesan-pesan rohani yang begitu mendalam. Kegiatan ini sangat berarti bagi Warga Binaan Lapas Tahuna, memberikan mereka harapan dan semangat baru dalam menjalani kehidupan," ujarnya.

Sementara itu, Dalam khotbah, Pastor Matthew Pickstone dengan penuh semangat, menyampaikan renungan berdasarkan kitab Yesaya 40:29-31. Ia mengingatkan kepada Warga Binaan tentang kekuatan dan pengharapan yang diberikan Tuhan kepada mereka yang percaya dan tidak mudah menyerah.

"Kekuatan dan pengharapan dari Tuhan dapat mengangkat mereka yang lemah dan memberikan semangat baru bagi yang putus asa," ujarnya.

Lebih lanjut, Pastor Matthew Pickstone membahas perumpamaan Raja Daud yang terjerat dalam lumpur rawa sebagai refleksi kehidupan manusia yang sering kali terjebak dalam kesalahan. "Seperti Raja Daud yang sempat terjerat, kita semua bisa terjebak dalam dosa yang menjauhkan kita dari Tuhan. Namun, kasih karunia-Nya selalu tersedia untuk mengangkat kita kembali ke jalan yang benar," ungkapnya.

Pastor Matthew Pickstone juga menegaskan bahwa dosa adalah penghalang terbesar dalam hubungan manusia dengan Tuhan. Oleh karena itu, ia mengajak semua Warga Binaan untuk membuka hati, bertobat, dan memulai kehidupan baru yang lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Ibadah ini menjadi momen berharga bagi Warga Binaan Lapas Tahuna untuk merenungkan makna hidup dan merasakan kasih Tuhan yang tidak terbatas, meskipun berada di balik jeruji besi.

Bagikan berita melalui