Latihan ini mengangkat skenario kritis berupa kegagalan pendaratan pesawat akibat kebocoran oli hidrolik pada nosewheel. Kebocoran tersebut disebabkan oleh kerusakan pada tubing oli hidrolik yang terkena kawat layangan. Situasi ini mengharuskan koordinasi cepat dan tepat di bawah komando Emergency Operation Centre (EOC), sesuai dengan Peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor KP 479 Tahun 2015.
Simulasi mencakup langkah-langkah penyelamatan penumpang, kru, pesawat, serta penanganan barang untuk memastikan keselamatan dan kesehatan seluruh pihak yang terlibat. BKK Kelas I Pontianak, sebagai salah satu komponen kunci dalam AEC, turut mengawal prosedur kesehatan darurat dengan sigap dan terintegrasi.
Kegiatan ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Supadio Airport, memungkinkan masyarakat untuk menyaksikan simulasi secara langsung. Dalam siaran tersebut, penekanan diberikan pada pentingnya larangan bermain layangan di sekitar area bandara, mengingat risiko tinggi yang dapat ditimbulkan terhadap keselamatan penerbangan.
Melalui latihan ini, sinergi antarinstansi yang terlibat semakin solid, memperkuat komitmen bersama untuk menciptakan transportasi udara yang aman, tanggap, dan sehat. Kesiapsiagaan yang terus ditingkatkan diharapkan mampu meminimalkan dampak dari potensi keadaan darurat di masa depan.
Mari bersama-sama mewujudkan bandara yang lebih aman, siap siaga, dan ramah bagi masyarakat!
#KesiapsiagaanDarurat #LatihanBandaraSupadio #BKKPontianak #KeselamatanTransportasiUdara
Macam-Macam Pasal Pencurian Pada KUHP
Jumat, 09 Jun 2023PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEKERASAN KEPADA ANAK DI INDONESIA
Rabu, 08 Feb 2023Kode Transaksi Faktur Pajak, Kenali Jenis dan Saat Penggunaannya
Rabu, 28 Sep 2022Mengenal Undang-Undang ITE
Minggu, 14 May 2023Ingin Ganti Nama? Begini Prosedur Hukumnya
Selasa, 12 May 2020