157 Warga Binaan Lapas Perempuan Palu Gunakan Hak Pilihnya di Pilkada 2024

27-11-2024 - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Palu — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI SULAWESI TENGAH


Sigi - Sebanyak 157 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu, Sulawesi Tengah, turut serta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Meskipun berada di dalam lapas, para Warga Binaan perempuan ini mendapat kesempatan untuk menggunakan hak pilih mereka dalam proses demokrasi yang berlangsung di daerah tersebut.


Kegiatan pencoblosan bagi warga binaan Lapas Perempuan Palu berlangsung pada hari Rabu, 27 November 2024. Dengan pengawasan ketat dari petugas Lapas serta dari personel TNI/Polri, para Warga Binaan yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak pilih mereka untuk memilih pasangan calon kepala daerah di Pilkada 2024.


Kepala Lapas Perempuan Palu, Udur Martionna, dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pihaknya telah memfasilitasi warga binaan yang terdaftar sebagai pemilih untuk bisa menyalurkan suara mereka dengan aman dan tertib. “Kami bekerjasama dengan KPU setempat untuk memastikan semua warga binaan yang memenuhi syarat dapat memberikan suara,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sigi, Hairil, mengungkapkan bahwa ini adalah bagian dari upaya memastikan setiap warga negara yang memenuhi syarat, termasuk yang berada di lembaga pemasyarakatan, dapat menyalurkan hak pilihnya. "Kami sangat mendukung proses demokrasi ini dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara," tegasnya.


Partisipasi warga binaan Lapas Perempuan Palu di Pilkada 2024 ini menjadi bukti pentingnya inklusi sosial dalam sistem pemilihan umum. Walaupun berada dalam masa hukuman, mereka tetap memiliki hak untuk ikut serta dalam menentukan masa depan daerah mereka.


Dengan jumlah 157 orang yang berpartisipasi, Lapas Perempuan Palu menunjukkan tingkat partisipasi yang signifikan di kalangan Warga Binaan. Keikutsertaan mereka dalam pilkada ini diharapkan dapat menjadi bagian dari proses rehabilitasi dan integrasi kembali ke masyarakat setelah masa hukuman mereka selesai.


Suksesnya Proses pilkada di Lapas Perempuan ini pun diharapkan menjadi contoh yang baik untuk terus memperhatikan hak-hak politik warga binaan, memberikan akses yang setara dalam berpartisipasi dalam kehidupan politik di Indonesia.


Bagikan berita melalui