Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 12 November 2024, diikuti oleh sejumlah petugas dari Lapas/Rutan se-Kota Palu dan perwakilan dari Lapas Perempuan Palu. Dalam kegiatan ini, petugas lapas diberikan panduan terkait cara mengumpulkan, memverifikasi, dan memperbaharui data gender serta data narapidana anak untuk memastikan kesesuaian dan akurasi data yang ada.
Kepala Lapas Perempuan Palu, Udur Martionna, di tempat berbeda menyampaikan bahwa kegiatan pemutakhiran data ini sangat penting untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi narapidana perempuan dan anak. "Kami di Lapas Perempuan Palu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berbasis pada gender dan kebutuhan khusus anak, serta memastikan bahwa setiap data yang ada dapat dipertanggungjawabkan untuk mendukung kebijakan yang lebih manusiawi dan adil," ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada upaya untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar kesehatan dan kesejahteraan anak yang berada dalam penahanan diperhatikan secara maksimal. Kesehatan fisik dan mental narapidana anak sering kali menjadi isu yang terabaikan, padahal mereka membutuhkan perhatian lebih karena usia mereka yang masih berkembang. Dalam pemutakhiran data ini, petugas diminta untuk memeriksa status kesehatan anak, baik yang terkait dengan penyakit menular maupun masalah kesehatan mental, serta memastikan mereka mendapat akses terhadap layanan kesehatan yang sesuai.
Kesejahteraan anak, terutama di lingkungan lapas, mencakup banyak aspek, mulai dari nutrisi yang baik, akses pendidikan, hingga lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan psikososial mereka. Program-program rehabilitasi di Lapas Perempuan Palu berusaha untuk memenuhi hak-hak anak dengan memberikan akses pada pendidikan, pelatihan keterampilan, serta dukungan psikologis.
Pertemuan kali ini menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan ini di seluruh Indonesia, termasuk di Lapas Perempuan Palu. "Data yang valid dan terupdate akan membantu kita dalam merancang kebijakan dan program yang tepat guna, serta memberikan perhatian khusus terhadap narapidana perempuan dan anak yang membutuhkan penanganan berbeda dari narapidana pria dewasa," ujar Narasumber.
Ia juga menambahkan, “Kesehatan dasar dan kesejahteraan anak dalam lapas merupakan prioritas utama yang harus dijaga. Kami harus memastikan bahwa anak-anak di dalam penahanan mendapatkan perawatan kesehatan yang optimal, pendidikan yang memadai, dan perlindungan psikososial yang mendukung mereka untuk tumbuh menjadi individu yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman.”
Melalui kegiatan ini, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar berharap kualitas pembinaan dan pelayanan kepada narapidana dapat semakin meningkat, sekaligus memperkuat sistem pemasyarakatan yang lebih adil dan berbasis hak asasi manusia. Program pemutakhiran data ini diharapkan dapat memperkuat sistem pemasyarakatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap isu-isu kesehatan dasar serta kesejahteraan anak. Dengan demikian, anak-anak yang berada dalam sistem pemasyarakatan dapat tetap merasa dihargai dan dipenuhi hak-haknya, serta memiliki kesempatan untuk berkembang secara positif meskipun berada dalam kondisi yang sulit.