Dukung ketahanan Pangan, Lapas Pamekasan Panen 60 kilogram kangkung Hasil Pertanian Warga Binaan dan bagikan kepada Pengunjung Lapas

07-11-2024 - LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PAMEKASAN — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI JAWA TIMUR

PAMEKASAN - Lapas IIA Pamekasan Sukses memanfaatkan lahan yang berada di Branghang menjadi lahan pertanian kangkung produktif. Hasilnya, para Pejabat Struktural dan Warga Binaan melalukan panen kangkung jumbo sebanyak 60 kilogram dan dibagikan kepada para pengunjung, Kamis (7/11).

 Kalapas IIA Pamekasan, Nur Bambang Suprihandono mengungkapkan panen kangkung ini sebagai bukti nyata Lapas Pamekasan mendukung penuh 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, salah satunya terkait program ketahanan pangan. "Lapas Pamekasan berkomitmen penuh mendukung program ketahanan pangan yang menjadi arahan penting bapak Menteri Imipas untuk diakselerasi.

 Panen ini juga wujud keberhasilan dari program pembinaan kemandirian yang kita selenggarakan bagi Warga Binaan," ungkapnya. Kalapas Nur Bambang berharap keberhasilan panen kangkung ini dapat menjadi motivasi bagi Warga Binaan agar terus berupaya memperbaiki diri dengan kegiatan positif dan produktif.

 "Harapannya Warga Binaan semakin semangat menghasilkan produk pertanian guna meningkatkan ketahanan pangan. Keterampilan bercocok tanam pun begitu penting sebagai bekal memulai usaha mandiri setelah selesai masa pidana," pungkasnya. Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Taufikurrahman menjelaskan bahwa kangkung merupakan sayuran yang cepat panen dan cara tanam kangkung terbilang tidak terlalu sulit, bahkan dapat dilakukan dengan mudah oleh pemula sekalipun. Kangkung memiliki daya adaptasi yang tinggi, sehingga dapat dibudidayakan dimanapun dengan media tanam apapun. 

"Dari awal tanam bibit hingga panen, memerlukan waktu sekitar 35-40 hari. Ada dua cara panen kangkung, pertama langsung dicabut dari akarnya dan kedua dipotong pada pangkal batangnya. Cara yang kedua, kangkung akan terus tumbuh dan dapat dipanen berkali-kali. Kita pilih cara yang pertama, agar Warga Binaan yang lain bisa belajar dan merasakan prosesnya," jelas Taufik. "Kangkung ini kita bagikan kepada para pengunjung hari ini. Agar para pengunjung dapat merasakan hasil panen dari keluarga ataupun kerabat yang sedang menjalani pembinaan di lapas pamekasan dan ini juga bentuk apresiasi terhadap keuletan, kerja keras, dan produktifitas mereka," tambah Taufik. 

“A”, salah satu Warga Binaan menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen tersebut. "Kangkung ini kami rawat setiap hari, turut senang melihat kualitas kangkungnya yang bagus dan besar. Juga kami senang dapat membagikan kepada keluarga dan kerabat yang sedang berkunjung. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada para petugas yang selalu mendampingi kami di setiap tumbuh kembang kangkung. Semoga ilmu bercocok tanam ini bermanfaat bagi kami setelah bebas nanti," ungkapnya.


Bagikan berita melalui