Sigi - Sebanyak 6 orang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu mengikuti kegiatan pembinaan pertanian yang digelar untuk mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Program yang dilaksanakan di area brandgang lapas tersebut bertujuan untuk terus mengasah keterampilan para Warga Binaan sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan pangan di Indonesia.
Staff Pembinaan Lapas Perempuan Palu yang mengawasi kegiatan pembinaan, memberikan pelatihan tentang teknik bertani yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Para peserta dibekali pengetahuan mengenai cara menanam berbagai komoditas seperti sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri maupun dijual untuk meningkatkan ekonomi lapas.
Kepala Lapas Perempuan Palu, Udur Martionna, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam membina warga binaan agar memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk hidup mandiri setelah masa hukuman mereka selesai. Selain itu, dengan memperkenalkan dunia pertanian, program ini juga bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
"Melalui program ini, kami berharap para warga binaan tidak hanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat, tetapi juga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan, terutama di wilayah Sulawesi Tengah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian," kata Udur Martionna.
Para peserta tampak antusias mengikuti pelatihan yang diberikan. Selain materi teori, mereka juga dilibatkan dalam praktik langsung di kebun lapas. Salah satu peserta, berinisial SA, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan ini. "Saya sangat senang bisa ikut kegiatan ini. Selain dapat ilmu baru, saya juga merasa lebih produktif dan berharap bisa membantu keluarga jika nanti bebas," ujarnya.
Menurut Kepala Subsi Pembinaan, Effendy, pemberdayaan warga binaan dalam bidang pertanian merupakan langkah strategis dalam mengurangi angka pengangguran dan mendorong mereka untuk lebih mandiri setelah keluar dari lapas. Selain itu, hasil dari kegiatan pertanian ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi bagi para warga binaan serta turut berkontribusi terhadap ketahanan pangan lokal.
“Program ini tidak hanya memberikan manfaat untuk warga binaan, tetapi kami harapkan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Kami juga berharap ke depan, hasil pertanian mereka dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah ini,” kata Effendy.
Sebagai langkah lanjutan, pihak Lapas Perempuan Palu berencana untuk mengembangkan lebih banyak jenis tanaman dan memperluas lahan pertanian untuk mendukung keberlanjutan program ini. Mereka juga berharap bisa menggandeng pihak luar dan lembaga lainnya untuk berpartisipasi dalam pembinaan pertanian di lapas.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar mengatakan kegiatan pembinaan pertanian ini menjadi salah satu contoh konkret bagaimana keterampilan baru dapat mengubah kehidupan warga binaan, memberikan mereka peluang untuk berkontribusi pada masyarakat, serta membantu pemerintah dalam mencapai tujuan besar terkait ketahanan pangan.
Macam-Macam Pasal Pencurian Pada KUHP
Jumat, 09 Jun 2023PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEKERASAN KEPADA ANAK DI INDONESIA
Rabu, 08 Feb 2023Kode Transaksi Faktur Pajak, Kenali Jenis dan Saat Penggunaannya
Rabu, 28 Sep 2022Mengenal Undang-Undang ITE
Minggu, 14 May 2023Ingin Ganti Nama? Begini Prosedur Hukumnya
Selasa, 12 May 2020