Warga Binaan Lapas Pemuda IIA Madiun Gelorakan Catur Dharma Narapidana, Apa itu?

25-10-2024 - LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II PEMUDA MADIUN — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI JAWA TIMUR

Madiun - Sebagai upaya nyata dalam membentuk kesadaran dan komitmen diri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengakui kesalahannya, memperbaiki diri, dan menerima pembinaan dengan baik, pagi ini pada rangkaian pelaksanaan apel pekerja, dilaksanakan pembacaan Catur Dharma Narapidana oleh perwakilan WBP Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun Kanwil Kemenkumham Jatim. Jum’at(25/10).

Bertempat di halaman dalam ( depan pos komandan jaga) Lapas Pemuda IIA Madiun. Staf Kegiatan Keja memimpin apel WBP pekerja Lapas Pemuda Madiun. Dalam apel tersebut dilaksanakan pembacaan Catur Dharma Narapidana oleh perwakilan WBP dan diikuti oleh semua WBP pekerja Lapas Pemuda Madiun. Catur Dharma Narapidana merupakan kode perilaku bagi WBP di dalam Lapas, yang terdiri dari empat poin penting. Pertama, ikrar janji untuk menjadi manusia yang bersusila dan berpancasila. Kedua, ikrar penyesalan dan janji untuk tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum. Ketiga, ikrar untuk menjaga tata krama dan tata tertib. Keempat, ikrar untuk patuh, taat, dan ikhlas menerima dorongan, bimbingan, dan teguran dari pembimbing.

Pembacaan Catur Dharma Narapidana ini dilakukan secara rutin setiap hari saat melaksanakan apel pagi warga binaan pemasyarakatan pekerja. Lebih dari sekedar dibaca dan didengarkan, pembacaan ini diharapkan dapat dimaknai oleh seluruh WBP, sehingga menjadi landasan moral bagi mereka dalam menjalani pembinaan di dalam Lapas.

Kepala Lapas Pemuda Madiun, Mochamad Mukaffi memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Beliau menyatakan harapannya bahwa pembacaan Catur Dharma Narapidana dapat memberikan dampak positif bagi WBP. Dengan demikian, diharapkan WBP akan melaksanakan kegiatan pembinaan dengan baik serta menaati peraturan yang ada di dalam Lapas. Lebih lanjut, diharapkan bahwa WBP akan menjadi manusia yang lebih baik ketika sudah bebas nanti. Dengan demikian, pembacaan Catur Dharma Narapidana menjadi salah satu langkah penting dalam proses pembinaan dan rehabilitasi di Lapas Pemuda Madiun. (Humas Lapas Pemuda Madiun)

Bagikan berita melalui