Imigrasi Krayan Lakukan Pemeriksaan terhadap Enam PMI Non-Prosedural di Long Midang

18-10-2024 - Kantor Imigrasi Nunukan — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KALIMANTAN TIMUR

Krayan, 18 Oktober 2024 – Petugas Imigrasi di Pos Lintas Batas Tradisional (PLBT) Krayan melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang Pekerja Migran Indonesia Non-Prosedural (PMI-NP), seorang istri PMI-NP, dan dua anak mereka yang kembali dari Lawas, Malaysia. Pemeriksaan ini berlangsung di Long Midang, setelah para PMI-NP tersebut memasuki wilayah Indonesia melalui perbatasan Ba'kelalan, Malaysia.

Proses pemeriksaan yang berlangsung pada Jumat, 18 Oktober 2024 ini dimulai pukul 09.30 WITA, setelah informasi diterima mengenai kedatangan para pekerja migran tersebut. Mereka kemudian diarahkan ke Pos Gabma Long Midang sebelum dilanjutkan ke PLBT Krayan untuk wawancara mendalam.

Wawancara mengungkap bahwa sebagian besar dari mereka masuk ke Malaysia menggunakan jalur ilegal, sementara yang lainnya menggunakan jalur resmi melalui PLBN Entikong. Para pekerja ini terpaksa kembali ke Indonesia setelah kontrak kerja berakhir dan adanya kebutuhan mendesak di kampung halaman.

Kepala Pos Imigrasi Krayan, Efta, menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap arus balik pekerja migran melalui pintu-pintu perbatasan. "Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan perbatasan serta melindungi pekerja migran kita dari risiko yang mengancam, khususnya bagi mereka yang kembali dari luar negeri melalui jalur non-prosedural. Tindakan ini juga diharapkan dapat memberikan edukasi agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih jalur yang sesuai dengan ketentuan keimigrasian," ujar Efta.

Untuk sementara, para PMI-NP tersebut tinggal di rumah Yunus di Long Bawan sambil menunggu pengurusan tiket pulang ke kampung halaman melalui rute Krayan-Tarakan. Biaya kepulangan ditanggung secara mandiri oleh para PMI tersebut.

Pihak Imigrasi Krayan juga menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat dan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mengurus keberangkatan PMI-NP ke Malaysia agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.



Bagikan berita melalui