Bengkalis - Mengawali semangat Tahun Baru 2024, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Riau langsung mengunjungi Negeri Sri Junjungan, Bengkalis (11/4). Tak tanggung-tanggung, 2 satuan kerja yang berlokasi di Kota Terubuk ini langsung didatangi, yaitu Lapas Kelas IIA Bengkalis dan Rupbasan Kelas II Bengkalis.

Mengawali kegiatan, Tim Monev Divpas yang dipimpin Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Basan/Baran dan Keamanan Kanwil Kemenkumham Riau, Subakdo Wulandoro, memberikan penguatan tugas dan fungsi kepada petugas pemasyarakatan pada kedua satker ini. Dihadapan Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis, Mhd. Lukman, dan Kepala Rupbasan Kelas II Bengkalis, Mhd. Anwar, beserta jajarannya, Subakdo berpesan agar kedua satker tersebut untuk serius dan berkomitmen dalam mewujudkan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. "Meneruskan amanat Kakanwil Riau, Bapak Budi Argap Situngkir, bahwasanya seluruh satuan kerja di Riau harus serius dan maksimal dalam perwujudan ZI WBK/WBBM ini. Bekerjalah dengan luar biasa, bukan biasa-biasa saja yang hanya untuk menggugurkan kewajiban, tetapi hasil pekerjaan kita harus berdampak positif atau memberikan manfaat bagi masyarakat," terangnya. Satker juga dituntut untuk segera memaksimalkan penyerapan anggaran, agar seluruh kegiatan dan target kinerja dapat tercapai dengan baik.

Subakdo juga mengajak seluruh jajaran untuk mewujudkan Resolusi Kemenkumham Tahun 2024 yang telah dicanangkan Menkumham, Yasonna H. Laoly, yaitu "Perkuat Sinergi yang Semakin PASTI dan Ber-Akhlak Untuk Kinerja Kemenkumham yang Berdampak”. Kemudian dia juga meminta jajaran untuk melaksanakan Langkah-Langkah Strategis Divpas Tahun 2024, diantaranya mengoptimalkan fungsi teknologi informasi; mengoptimalkan peran intelijen Satopspatnal; melakukan sinergitas dengan APH; serta meningkatkan pembinaan bagi WBP.

Menghadapi Pemilu 2024, seluruh ASN Kemenkumham Riau terkhusus di jajaran Pemasyarakatan agar bersikap netral dan tidak ikut berpolitik praktis. "Pastikan juga bagi WBP yang memenuhi syarat untuk dapat menyalurkan hak suara politiknya dan jangan ada petugas yang memaksa atau mengarahkan untuk memilih paslon atau caleg tertentu," tegasnya lagi.

Subakdo juga mengingatkan untuk tetap mempedomani 3 Kunci Pemasyarakatan Maju plus Back To Basic sebagaimana yang dicetuskan Dirjen Pemasyarakatan, Irjen. Pol. Reynhard Silitonga, yaitu deteksi dini gangguan kamtib; berantas narkoba; dan sinergi dengan aparat penegak hukum. Dilanjutkan dengan pesan Kadiv Pemasyarakatan Riau, Mulyadi, yang memberikan perhatian pada 4 hal rawan dalam menjaga keamanan lapas/rutan, yaitu barang-barang rawan; tempat-tempat rawan; orang-orang rawan; dan waktu-waktu rawan.

Selesai memberikan penguatan, kegiatan dilanjutkan dengan penggeladahan kamar hunian di Lapas Bengkalis. Hasilnya diemukan beberapa barang terlarang seperti cas HP, gunting, barang besi, mancis, handsfree dan lainnya yang kemudian disita untuk dimusnahkan. 10 orang petugas dan 10 orang WBP kemudian dipilih secara acak untuk dilakukan tes urin mendadak dengan hasil keselurahan tes adalah negatif.

Tim Divisi Pemasyarakatan juga sempat mengunjungi blok wanita dan melihat program pembinaan disana, mengecek makanan WBP di dapur dan memastikannya sesuai menu serta higinies. Dilanjutkan dengan mengunjungi Rupbasan Kelas II Bengkalis yang terletak persis di depan Lapas Bengkalis. Di Rupbasan, Subakdo menyemangati seluruh petugas untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. "Jalin dan terus tingkatkan sinergitas dengan APH. Yakinkan mereka bahwa Rupbasan Bengkalis mampu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu menjaga, mengamankan dan merawat barang sitaan dan rampasan negara sehingga mereka mau menitipkannya kepada kita," tutup Subakdo.

#KemenkumhamRI #KemenkumhamRiau #RiauBedelau #BAS #BudiArgapSitungkir