Depresi dan Terapi TMS: Alternatif Inovatif dalam Pengobatan Kesehatan Mental

03-07-2024 - Rumah Sakit Soeharto Heerdjan — Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Apa Itu Depresi?

adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, serta berbagai gejala emosional dan fisik lainnya. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi perasaan seseorang tetapi juga cara berpikir dan bertindak, yang dapat berdampak signifikan pada kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO) Diperkirakan 3,8% populasi mengalami depresi, termasuk 5% orang dewasa (4% pada pria dan 6% pada wanita), dan 5,7% orang dewasa berusia lebih dari 60 tahun. Sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi . Depresi sekitar 50% lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di seluruh dunia, lebih dari 10% wanita hamil dan baru melahirkan mengalami depresi . Lebih dari 700.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Depresi Bunuh diri adalah penyebab kematian keempat pada kelompok usia 15-29 tahun

Gejala Depresi

Gejala depresi bervariasi dari orang ke orang, tetapi beberapa tanda umum meliputi:

  • Perasaan sedih atau kosong yang berkelanjutan.
  • Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
  • Perubahan nafsu makan dan berat badan.
  • Kesulitan tidur atau tidur berlebihan.
  • Kelelahan atau kehilangan energi.
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah yang berlebihan.
  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri .

Penyebab Depresi

Depresi disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis. Faktor-faktor ini dapat mencakup riwayat keluarga dengan gangguan mental, perubahan signifikan dalam kehidupan (seperti kehilangan pekerjaan atau kematian orang yang dicintai), stres yang berlebihan, dan ketidakseimbangan kimia di otak .

Terapi TMS: Transcranial Magnetic Stimulation

Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) adalah salah satu terapi inovatif yang digunakan untuk mengobati depresi, terutama pada kasus yang tidak merespons terapi konvensional seperti obat antidepresan dan psikoterapi. TMS adalah prosedur non-invasif yang menggunakan medan magnet untuk merangsang sel-sel saraf di otak.

Cara Kerja TMS

Selama sesi TMS, sebuah perangkat elektromagnetik ditempatkan di kulit kepala, yang menghasilkan medan magnetik. Medan magnetik  ini menembus tengkorak dan merangsang area otak yang diyakini terkait dengan pengendalian suasana hati. Rangsangan ini dapat membantu meningkatkan aktivitas di area tersebut, yang seringkali kurang aktif pada orang dengan depresi .

Proses Pengobatan

Sesi TMS biasanya berlangsung sekitar 40 menit dan dilakukan beberapa sesi dalam 1 bulan. Pasien duduk di kursi yang nyaman dan tetap sadar sepanjang prosedur. Tidak memerlukan anestesi atau waktu pemulihan, sehingga pasien dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari segera setelah sesi selesai .

Efektivitas dan Keamanan

TMS telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat sebagai pengobatan untuk depresi berat. Studi klinis menunjukkan bahwa TMS efektif dalam mengurangi gejala depresi pada banyak pasien yang tidak merespons terapi lain. Efek sampingnya umumnya ringan dan sementara, termasuk sakit kepala, ketidaknyamanan di kulit kepala, atau kejang otot wajah selama sesi .

Manfaat dan Tantangan

Manfaat

  • Non-Invasif: Tidak memerlukan pembedahan atau anestesi.
  • Minim Efek Samping: Lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan obat antidepresan.
  • Cepat Pulih: Tidak memerlukan waktu pemulihan, memungkinkan pasien melanjutkan aktivitas normal segera setelah sesi.

Tantangan

  • Biaya: Biaya TMS bisa cukup tinggi dan belum semua asuransi kesehatan menanggungnya.
  • Keterbatasan Akses: Tidak semua fasilitas kesehatan menyediakan terapi TMS, terutama di daerah terpencil.
  • Tidak untuk Semua Orang: TMS tidak dianjurkan untuk individu dengan riwayat epilepsi atau memiliki implan logam di kepala .

Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang serius namun dapat diobati. TMS menawarkan alternatif yang menjanjikan bagi mereka yang tidak merespons terapi konvensional. Meskipun memiliki beberapa tantangan, manfaatnya yang signifikan menjadikan TMS sebagai tambahan yang berharga dalam pengobatan depresi. Dengan kemajuan teknologi dan penelitian lebih lanjut, diharapkan terapi TMS akan menjadi lebih terjangkau dan tersedia bagi lebih banyak orang di masa depan.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami depresi, penting untuk mencari bantuan profesional. Terapi dan pengobatan yang tepat dapat membantu Anda pulih dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Penulis

dr.Ayesha Devina, Sp.KJ


Bagikan berita melalui