Apa Itu Depresi?
adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, serta berbagai gejala emosional dan fisik lainnya. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi perasaan seseorang tetapi juga cara berpikir dan bertindak, yang dapat berdampak signifikan pada kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO) Diperkirakan 3,8% populasi mengalami depresi, termasuk 5% orang dewasa (4% pada pria dan 6% pada wanita), dan 5,7% orang dewasa berusia lebih dari 60 tahun. Sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi . Depresi sekitar 50% lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di seluruh dunia, lebih dari 10% wanita hamil dan baru melahirkan mengalami depresi . Lebih dari 700.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Depresi Bunuh diri adalah penyebab kematian keempat pada kelompok usia 15-29 tahun
Gejala Depresi
Gejala depresi bervariasi dari orang ke orang, tetapi beberapa tanda umum meliputi:
Penyebab Depresi
Depresi disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis. Faktor-faktor ini dapat mencakup riwayat keluarga dengan gangguan mental, perubahan signifikan dalam kehidupan (seperti kehilangan pekerjaan atau kematian orang yang dicintai), stres yang berlebihan, dan ketidakseimbangan kimia di otak .
Terapi TMS: Transcranial Magnetic Stimulation
Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) adalah salah satu terapi inovatif yang digunakan untuk mengobati depresi, terutama pada kasus yang tidak merespons terapi konvensional seperti obat antidepresan dan psikoterapi. TMS adalah prosedur non-invasif yang menggunakan medan magnet untuk merangsang sel-sel saraf di otak.
Cara Kerja TMS
Selama sesi TMS, sebuah perangkat elektromagnetik ditempatkan di kulit kepala, yang menghasilkan medan magnetik. Medan magnetik ini menembus tengkorak dan merangsang area otak yang diyakini terkait dengan pengendalian suasana hati. Rangsangan ini dapat membantu meningkatkan aktivitas di area tersebut, yang seringkali kurang aktif pada orang dengan depresi .
Proses Pengobatan
Sesi TMS biasanya berlangsung sekitar 40 menit dan dilakukan beberapa sesi dalam 1 bulan. Pasien duduk di kursi yang nyaman dan tetap sadar sepanjang prosedur. Tidak memerlukan anestesi atau waktu pemulihan, sehingga pasien dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari segera setelah sesi selesai .
Efektivitas dan Keamanan
TMS telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat sebagai pengobatan untuk depresi berat. Studi klinis menunjukkan bahwa TMS efektif dalam mengurangi gejala depresi pada banyak pasien yang tidak merespons terapi lain. Efek sampingnya umumnya ringan dan sementara, termasuk sakit kepala, ketidaknyamanan di kulit kepala, atau kejang otot wajah selama sesi .
Manfaat dan Tantangan
Manfaat
Tantangan
Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang serius namun dapat diobati. TMS menawarkan alternatif yang menjanjikan bagi mereka yang tidak merespons terapi konvensional. Meskipun memiliki beberapa tantangan, manfaatnya yang signifikan menjadikan TMS sebagai tambahan yang berharga dalam pengobatan depresi. Dengan kemajuan teknologi dan penelitian lebih lanjut, diharapkan terapi TMS akan menjadi lebih terjangkau dan tersedia bagi lebih banyak orang di masa depan.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami depresi, penting untuk mencari bantuan profesional. Terapi dan pengobatan yang tepat dapat membantu Anda pulih dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.
Penulis
dr.Ayesha Devina, Sp.KJ
Macam-Macam Pasal Pencurian Pada KUHP
Jumat, 09 Jun 2023Kode Transaksi Faktur Pajak, Kenali Jenis dan Saat Penggunaannya
Rabu, 28 Sep 2022PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEKERASAN KEPADA ANAK DI INDONESIA
Rabu, 08 Feb 2023Mengenal Undang-Undang ITE
Minggu, 14 May 2023Ingin Ganti Nama? Begini Prosedur Hukumnya
Selasa, 12 May 2020