Menkumham RI, Yasonna H.Laoly Ajak Wisatawan Untuk Saksikan Kejuaraan Surfing Internasional Tahun 2024 di Pulau Nias

26-05-2024 - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Baubau — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI SULAWESI TENGGARA

Jakarta - Kepulauan Nias yang telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi surfing terbaik di dunia, kembali menjadi tuan rumah kejuaraan surfing internasional.

 

Dalam Hal ini Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly mengajak seluruh wisatawan nusantara untuk menyaksikan kompetisi bergengsi ini.

 

“Untuk tahun ini, keempat kalinya Kabupaten Nias menyelenggarakan kejuaraan surfing internasional WSL QS 5000 Nias Pro 2024,” ujar Yasonna, Minggu (26/5/2024).

 

Sebagai informasi, acara ini akan digelar di Pantai Sorake, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, pada 8-15 Juni 2024.

 

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Liga Selancar Dunia atau World Surf League (WSL) ini diharapkan dapat menarik minat para peselancar dan penonton dari seluruh dunia.

 

Yasonna mengajak masyarakat untuk tidak hanya menyaksikan kejuaraan surfing, tetapi juga menikmati keunikan budaya Nias.

 

“Jangan lupa saksikan juga keunikan budaya lompat batu dan tari perang yang merupakan warisan budaya dari suku Nias. Sampai jumpa di Nias Selatan,” tambahnya.

 

Kejuaraan surfing internasional ini bukan hanya tentang adu keahlian di atas ombak, tetapi juga menjadi ajang promosi budaya lokal.

 

Tradisi lompat batu dan Tari Perang Nias akan ditampilkan untuk menghibur dan memperkenalkan warisan budaya yang kaya kepada para pengunjung.

 

Dengan ombaknya yang legendaris, Pantai Sorake telah lama menjadi magnet bagi peselancar profesional.

 

Kompetisi WSL QS 5000 Nias Pro 2024 ini menawarkan tantangan yang mendebarkan bagi para peselancar, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Nias.

 

Event ini tidak hanya memperkuat posisi Nias sebagai destinasi surfing kelas dunia, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

 

Peningkatan kunjungan wisatawan diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

 


Bagikan berita melalui