1. 1. Mengisi formulir pemohonan
2. 2. Surat bukti kepemilikan/penguasaan tanah dapat berupa Akta Jual Beli (AJB), Surat Hak Milik (SHM), Surat Hak Guna Bangunan (SHGB), atau Surat Perjanjian Sewa;
3. 3. Surat Izin Berusaha yang telah dimiliki (NIB KBLI);
4. 4. Izin/dokumen lingkungan hidup dan/atau persetujuan lingkungan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
5. 5. Surat keterangan dari Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air yang berisi mengenai ketersediaan/ketidaktersediaan Air permukaan.
6. 6. Gambar rencana konstruksi sumur bor/gali;
7. 7. Rencana jumlah debit pengambilan Air Tanah dalam m3/hari;
8. 8. Rencana peruntukkan penggunaan Air Tanah.
9. Khusus untuk kelompok usaha menengah dan usaha besar disertai dengan: 9. Surat izin perusahaan pengeboran Air Tanah dan sertifikat instalasi pengeboran dari perusahaan pelaksana pengeboran/penggalian eksplorasi Air Tanah;
10. 10. Sertifikat Juru Bor;
11. 11. Laporan hasil pengukuran geolistrik;
12. 12. Hasil konsultasi public atas rencana penggunaan Air Tanah.

1. a. Badan usaha/perseorangan mengirim surat permohonan dan data permohonan ke Dinas ESDM
2. b. Surat dan Data Permohonan yang telah di Disposisi ke Bidang Geologi kemudian diverifikasi apakah berkas diterima /diperbaiki / ditolak
3. c. Jika berkas diterima, Tim Teknis akan melaksanakan Tinjauan Lapangan dan menganalisa Data Lapangan
4. d. Mengeluarkan Berita Acara Hasil Evaluasi dari hasil kajian lapangan
5. e. Memproses dan Membuat Surat Persetujuan Pengeboran/Eksplorasi Air Tanah.

13 Hari kerja

Tidak dipungut biaya

Surat Keputusan Persetujuan Pengeboran Air Tanah

Dapat disampaikan secara langsung