Pelayanan Patologi Anatomi

No. SK: 188/2577/418.25.5/2023

  1. Sample

  1. TAHAPAN PRAANALITIK Dokter pengirim spesimen menuliskan identitas pasien (sedikitnya nama. jenis kelamin, usia dan tanggal lahir). identitas dokter serta cara mengontak dokter pengirim; lokasi, cara dan waktu pengambilan; jenis cairan fiksasi: diagnosis klinis; keterangan klinis yang lengkap: dan riwayat pemeriksaan Patologi Anatomi sebelumnya Uika ada), pada formulir permintaan pemeriksaan tersebut. 1. Untuk jaringan histopatologi, a) spesimen jaringan dimasukkan segera (selambat- lambatnya dalam waktu 30 menit) ke dalam wadah. b) Wadah diisi cairan fiksasi berupa formalin buffer 10% . Volume cairan fiksasi harus memenuhi seluruh jaringan, sehingga terendam sempurna. 3. Untuk spesimen berupa cairan tubuh a) Menempatkan spesimen cairan hasii operasi/aspirasi pada wadah sesuai (spuit atau botol), yang telah ditempeli label pasien yang bersangkutan, dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus atau wadah lain yang tidak bocor, tidak mudah robek, yang tertutup rapat dan disertakan bersama formulir permintaan pemeriksaan sitologi. b) Apabila cairan belum dikirim ke laboratorium sitologi, cairan harus disimpan di dalam kulkas dengan suhu 2-8 derajat celcius (bukan freezer), boleh sampai dengan 3 x 24 jam. Kecuali cairan yang berasal dari otak (liquor cerebri) SEGERA dikirimkan ke laboratorium Patologi Anatomi untuk diproses. 4. Untuk spesimen smear/apusan pada slaid a) Cara Konvensional: 1. Segera lakukan fiksasi pada sebagian jumlah slaid dengan merendam dalam cairan fiksasi alkohol 96% selama minimal 30 menit,b. ii. Slaid lainnya segera keringkan di udara terbuka. iii. Khusus untuk sediaan cervical smear/pap smear hanya dilakukan fiksasi alkohol 96%. 1v. Setiap slaid diberikan kode atau tanda agar tidak tertukar bila jumlah pasien lebih dari satu atau bila lokasi organ lebih dari satu. v. Sediaan yang dikirim sebaiknya dikemas sedemikian rupa agar tidak menempel satu sama lain v,. Tulis dalam formulir permintaan jumlah slaid yang dikirim dan jenis fiksasinya. a) Pemeriksaan Pap Smear Berbasis Cairan (Liquid-based cytology) i. Setelah dilakukan pengambilan sampel serviks. segera masukkan sikat ke dalam cairan fiksasi dan tutup rapat, sesuai dengan petunjuk produsen, dan dikirim ke layanan sentra diagnostik patologi anatomi. ii. Bila dilakukan rujukan, setiap spesimen dilengkapi dengan identitas dan formulir permintaan Tabel 3.2 Berbaga, Jen f iksas1 Fomut,n H11top,1t . 11 clog, - mf'tode blok 1el. Spt,1,men segera d1ma1Ll:Yr ,1,ilar-- w.1 ,ir Buftpr 10% tmuno II oomta. 11to«1m . patolog, formalrn s!'gera seteld drp",d l:,in aa· molekuQr. nutrrs,/02 Volume mrn,mal 10, . •Lr 1p, Janngan ya'1: be-sar drrn1 tanoa pu:u1 c11'n ar 1:rt ! cm Alkonoi 96, AlkON>I '°' 4llol-ol 7 F, ld\l kpnng Jlk.i > 24 JdfTI Papsmear k n\ronal. a ptrat BAJaH dengan P\Ja n G msa f,ilsa d•lakuun g!'ta \(''f''J C•,l:'o'II: jl c! pnddm mm,mal 30 !' ,: C. mour\:.dn unne dan al o I SC", r ·,-'c~ 1.ima LakuYn hdnya pU ·,Pf'l>l""f'l: '. i rl•ri· lf'l!'fd dt.lu bola 'Tl •r P!'l"1 ngrr ' l>i •r• r I• yang Id a a uun hanyJ pl:A 't>4'1 r • ·H, drlor,m 1egpra atau brla i!'rna, tw'l'.l·ng n :,d,ii •e• akuilan apu1an t<p11 pada Sla·d in <Prr·i;l;r · l:enng. mawkkan ke dalam wa ah :"·:v•,D " d1k111m Ja J¥1 / ca,;,,, segar Po!Of'I be b!'be•apa pemenk...-ian Tdll: dapat dr ·nda Ha , 1rge·a ·r P, h!Icit 1o1 (Sudan-I IL tmvnofluoresen. 11tologt Ciir.lf' (e'.J\ oleura. •1e1. sputu . LC.S ) 8. TAHAPAN ANALITIK 1. PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI a) Pengecekan kesesuaian identitas jaringan dan formulir pasien. b) Proses pemotongan makroskopik sesuai dengan standar pemotongan makroskopik berdasarkan organ Kemudian dimasukkan ke dalam kaset yang telah diberi identitas penomoran. Dilakukan perendaman di dalam formalin buffer 10% sebelum dilakukan proses lanjutan. c) Pemrosesan spesimen dapat berlangsung dengan cara manual ataupun menggunakan mesin otomatis yang mencakup fiksasi, dehidrasi dengan alkohol bertingkat. clearing dengan xylol dan infiltrasi dengan paratin cair. d) Proses penanaman spesimen (embedding) untuk meletakkan dan memposisikan spesimen sedemikian rupa dalam parafin. e) Proses pemotongan dengan mikmtom. f} roses pengembangan pita para_( spesim_E:rn dengan menggunakan water bath berisi air hangat dan ditempelkan pada slaid. g) Proses Pemanasan dengan menggunakan hotplate dengan suhu sesuai titik leleh parafin (lihat petunjuk produsen). h) Proses Pewarnaan slaid. i) Proses penutupan slaid menggunakan cover glass dengan perekat (mounting medium) dengan indeks refraksi baik. 2. PEMERIKSAAN SITOPATOLOGI a) Sampel Dalam Bentuk Slaid i. Spesimen yang diterima dicocokkan kembali nomor dan nama yang tertera pada sampel dengan data yang tertulis pada formulir pemeriksaan. 11. Spesimen dalam bentuk sediaan yang difiksasi de gan alkohol 96% selama paling sedikit 30 menit. dilanjutkan dengan pewarnaan Papanicolaou. 3. iii. Spesimen dalam bentuk sediaan yang difiksasi di udara terbuka atau disebut fiksasi kering dilanjutkan dengan pewamaan Giemsa. 4. Pengecualian untuk Pap smear baik yang diterima sudah dalam bentuk sediaan/preparat atau yang diambil dengan tindakan di klinik sitopatologi hanya diwamai dengan pewarnaan Papanicolaou. b) Sampel Dalam Bentuk Cairan Prosedur/Teknis Pelaksanaan : 1. Spesimen yang diterima dicocokkan kembali antara identitas pada sampel dengan dengan data yang tertulis pada formulir pemeriksaan ii. Lakukan proses pembuatan slaid dengan alat sentrifus dan sitosentrifus. 111. Sebagian endapan cairan yang didapat dari proses sentrifus dikocok hingga homogen dan diapus di sediaan iv. Lakukan pewarnaan sediaan. v. Pengecualian untuk sediaan Sputum, proses pembuatan slaid atau sediaan tidak menggunakan alat, baik sentrifus maupun sitosentrifus. 3. TINDAKAN BIOPSI JARUM HALUS (BAJaH) a) Benjolan Superfisial (Teraba) i. Pasien diposisikan sampai lesi dapat terlihat jelas 11. Lakukan prosedur aseptik-antiseptik pada daerah target dan sekitarnya dengan alkohol. 111. Palpasi secara perlahan untuk mengetahui ukuran. bentuk, konsistensi, pergerakan dari massa target Iv. Fiksasi target massa untuk mencegah mobilisasi target. v. Lakukan penusukan sesuai target menggunakan jarum yang sesuai. segera semprotkan aspirat pada kaca benda, setelah itu segera lakukan apusan pada kaca benda. Kemudian lakukan pengecatan. vi. Bila benjolan berukuran besar atau pada saat BAJaH pertama tidak didapatkan bahan pemeriksaan yang adekuat lakukan BAJaH lebih dari satu tempat. vii. Puncture atau aspirasi dapat diulang secukupnya dengan mempertimbangkan kecukupan spesimen serta nyeri yang dirasakan pasien. b) Benjolan Terletak Dalam (Tidak Teraba) i. Pasien diposisikan sampai lesi dapat erlihat jelas dengan pencitraan menggunakan USG atau CT Scan. ii. Khusus u tuk kasus tulang dapat dilakukan dengan tuntunan foto polos tulang posisi AP dan lateral. 111. Lakukan prosedur aseptik-antiseptik pada daerah target dan sekitarnya dengan alkohol dan povidon iodine 10%. 4. Iv. Bila pasien sangat sensitif dapat dilakukan anestesi lokal terlebih dahulu dengan lidocain Lakukan penusukan sesuai target menggunakan jarum yang _ sesuai. segera s .m.pr9t_kan aspirat paQ.a. kaca benda. setelah itu segera lakukan apusan pada kaca benda. Kemudian lakukan pengecatan. v. Bila benjolan berukuran besar atau pada saat BAJaH pertama tidak didapatkan bahan pemeriksaan yang adekuat lakukan BAJaH lebih dari satu tempat. v1. Puncture atau aspirasi dapat diulang secukupnya dengan mempertimbangkan kecukupan spes1men serta nyeri yang dirasakan pasien. C. CARA PELAPORAN Diagnosis dan pelaporan disajikan secara lengkap, akurat sesuai kaidah pelaporan dan klasifikasi penyakit yang diacu secara lazim di lingkup Patologi Nasional dan lnternasional pada saat itu. Komponen pelaporan mencakup=: 1. Data pengirim pasien (Dokter/RS=) Data pasien lengkap dengan nomor rekam medik :::- 2. lsi laporan Deskripsi spesimen makroskopik dan mikroskopis 3. Kesimpulan=: Diagnosis dan penekanan hal-hal penting terkait terapi dan prognosis 4. Kode Topologi dan Morfologi 5. Anjuran dan catatan, bila ada 6. lnterpretasi dimasukkan ke dalam amplop tertutup yang ditujukan kepada dokter yang meminta pemeriksaan tersebut

120 Menit

Tidak dipungut biaya

Pelayanan Patologi Anatomi

Pengaduan, saran, masukan, dan informasi lebih lanjut dapat disampaikan atau diperoleh melalui:

1)  Petugas MPP UOBK RSUD SLG : Kediri / Petugas Terkait / Petugas Humas & lnfokom RS

2)  Kotak Saran yang tersedia.

3) Telepon   (0354) 2891400 I (0354) 2891399
Anda juga dapat menyampaikan pengaduan, aspirasi, maupun permintaan informasi melalui aplikasi LAPOR!

Melalui LAPOR!, Anda dapat menyampaikan permasalahan pelayanan publik yang Anda temui dalam satu kanal sehingga laporanmu dapat kami sampaikan ke instansi terkait.

Website LAPOR! Unduh di Play Store Unduh di App Store

Isu dan Keluhan

Klik banner dibawah untuk melaporkan masalah Pelayanan Publik "Pelayanan Patologi Anatomi"