Pelayanan TB Paru

No. SK: 800/ 003 L /PKM.BTN/I/2022

  1. Tersedia Rekam Medis/ Rujukan Internal
  2. Kartu Berobat Pasien

  1. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilaksanakan pada pasien
  2. Pasien yang telah diperiksa dahaknya dipersilahkan masuk ke ruang Pengobatan TB
  3. Pasien diberi penjelasan tentang penyakit TBC, penggunaan Obat, lama minum obat, Efek samping obat, control kembali dan aktifitas pasien 3.1. Pasien kategori I adalah dengan hasil BTA Positif (+) belum pernah makan OAT Paket OAT, Kategori I terdiri atas 2 bagian yaitu : - Kontak pertama tahap intensif/ awal : berisi RHZE (Rifanfisin 150mg, Isoniazet 75mg, Pirazinamid 400mg dan Etambunol 275mg) sebanyak 6 blister untuk 2 bulan - Kotak kedua tahap lanjutan : berisi RH (Rifanfisin 150mg) sebanyak 6 blister untuk 4 bulan 3.2. Pasien kategori II merupakan pasien yang sudah menyelesaikan pengobatan dengan hasil BTA Negative (-) dan beberapa waktu kemudian kambuh dengan hasil pemeriksaan BTA (+) diberikan OAT Kategori II, Paket OAT Kategori II terdiri atas 2 bagian yaitu : - Kotak pertama tahap intensif/ awal : a. Kotak 1 berisi RHZE (Rifanfisin 150mg, Isoniazet 75mg, Pirazinamid 400mg dan Etambunol 275mg) 9 blister untuk 3 bulan b. Kotak 2 berisi Stereptomisin sebanyak 56 vial @ 1gram c. Kotak 3 berisi Spuit dengan jarum @ 5ml sebanyak 56 buah untuk 2 bulan d. Kotak 4 berisi Aqua pro injeksi sebanyak 60 ampul @ 5ml untuk 2 bulan - Kotak kedua tahap lanjutan : a. Kotak berisi RH (Rifanfisin 150mg, Isoniazid 150mg) sebanyak 7 blister untuk 5 bulan b. Kotak kedua berisi Etambutol 400mg sebanyak 7 blister untuk 5 bulan 3.3. TB MDR adalah pasien yang telah menyelesaikan pengobatan kategori I dan kategori II, kemusian kambuh kembali atau terkontamisasi oleh kuman TB MDR berobat melalui RSU Kota Padang Sidempuan dan bias diteruskan di daerah/ Puskesmas terdekat
  4. Follow Up 4.1. Akhir tahap intensif Dilakukan satu minggu sebelum bulan ke-2 (FU2) pengobatan penderita baru BTA Positif dengan kategori I dan satu minggu sebelum akhir bulan ke-3 pengobatan ulang penderita BTA Positif dengan kategori 2. Penderita TBC Paru BTA Negative, Rontgen Positif tetap dilakukan pemeriksaan ulang dahak pada akhir bulan ke-2. Pemeriksaan dahak pada akhir intensif dilakukan untuk mengetahui apakah telah terjadi konveksi dahak, yaitu perubahan dari BTA Positif menjadi Negative. Selain itu pemeriksaan ulang dahak untuk memantau kemajuan pengobatan. 4.2. Satu bulan sebelum akhir pengobatan Dilakukan satu minggu sebelum akhir bulan ke ?5 pengobatan penderita baru BTA Positif dengan kategori I atau satu minggu sebelum akhir bulan ke-7 pengobatan ulang penderita BTA Positif dengan kategori. Pemeriksaan ulang dahak pada satu bulan sebelum akhir pengobatan dan akhir pengobatan (AP) bertujuan untuk menilai hasil pengobatan (sembuh atau gagal). Apabila hasil pemeriksaan pada akhir tahap intensif Negative, dilanjutkan tahap lanjutan, kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke-5, bila hasil Negative dilanjutkan pengobatannya dan dilakukan pemeriksaan ulang pada akhir bulan ke-6 akhir pengobatan.
  5. Pasien diminta untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan oleh petugas
  6. Informasikan kepada pasien untuk dating pada hari berikutnya serta dicatat pada form TB O2 atau Kartu Identitas penderita yang dipegang oleh pasien
  7. Hasil anamnase pada form TB 01/ Kartu pengobatan TBC, dicatat pada buku status pasien (TB 06).

  1. Pasien baru 10 menit
  2. Pasien lama 5 menit

Tidak dipungut biaya

Pelayanan Tb Paru

  1. Sukron Nasution (0813 6215 0516)
  2. Doharni Pohan, Am.Kep (0813 6082 3415)
  3. Indra Bobby (0812 6363 876)
Anda juga dapat menyampaikan pengaduan, aspirasi, maupun permintaan informasi melalui aplikasi LAPOR!

Melalui LAPOR!, Anda dapat menyampaikan permasalahan pelayanan publik yang Anda temui dalam satu kanal sehingga laporanmu dapat kami sampaikan ke instansi terkait.

Website LAPOR! Unduh di Play Store Unduh di App Store

Isu dan Keluhan

Klik banner dibawah untuk melaporkan masalah Pelayanan Publik "Pelayanan TB Paru"