a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
b. induk SPT Masa PPh Pasal 22;
c. daftar SSP PPh Pasal 22 tertentu;
d. daftar Bukti pemungutan PPh Pasal 22;
e. bukti pemungutan PPh Pasal 22;
f. daftar rincian penjualan dan retur penjualan;
g. risalah lelang;
h. bukti pembayaran negara/bukti Pbk;
i. surat kuasa khusus.
Bendahara pemerintah, badan-badan tertentu, atau Wajib Pajak badan
tertentu sebagai pemungut pajak wajib melaporkan PPh Pasal 22 yang
dipungut dengan menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 22:
a. secara langsung;
b. melalui pos dengan bukti pengiriman surat; atau
c. dengan cara lain melalui:
1) perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat; atau
2) saluran tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi meliputi:
a) laman Direktorat Jenderal Pajak;
b) laman penyalur SPT elektronik;
c) saluran suara digital yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak untuk Wajib Pajak tertentu;
d) jaringan komunikasi data yang terhubung khusus antara
Direktorat Jenderal Pajak dengan Wajib Pajak;
e) saluran lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
0 Menit
Tidak dikenakan biaya
Anda juga dapat menyampaikan pengaduan, aspirasi, maupun permintaan informasi melalui aplikasi LAPOR!
Melalui LAPOR!, Anda dapat menyampaikan permasalahan pelayanan publik yang Anda temui dalam satu kanal sehingga laporanmu dapat kami sampaikan ke instansi terkait.