Plt. Kadisdikbud Kaltim Armin Serius Tangani Isu Pendidikan, Bahas Usulan Sekolah Baru di Kutai Barat S

banner berita

Samarinda, 23 Oktober 2025 — Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Armin, menegaskan komitmen kuat Disdikbud Kaltim dalam menangani berbagai isu pendidikan di daerah, termasuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat Kutai Barat terkait pembangunan sekolah baru. Hal ini disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, pada Kamis, 23 Oktober 2025. Dalam rapat tersebut, Armin memaparkan tiga fokus utama program kerja Disdikbud yang menjadi prioritas di tahun berjalan. Fokus pertama adalah peningkatan akses pendidikan dan akomodasi siswa. Disdikbud tengah menyiapkan konsep sekolah berasrama sebagai solusi bagi peserta didik di daerah yang mengalami kendala jarak dan akomodasi menuju sekolah. Selain itu, pembukaan Sekolah Terpadu atau penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) di lokasi SMP juga menjadi opsi yang sedang dikaji untuk mendukung efisiensi lahan dan pemerataan layanan pendidikan. Fokus kedua adalah penguatan program kesejahteraan pendidikan. Melalui dukungan anggaran BOSDA serta keberlanjutan program sekolah gratis, Disdikbud memastikan kebijakan Gubernur Kaltim terkait pendidikan tanpa biaya tetap berjalan dengan baik. Program bantuan seragam sekolah gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SLB — termasuk sekolah swasta — juga akan segera direalisasikan tahun ini dan tetap dianggarkan pada tahun 2026. Fokus ketiga adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Disdikbud Kaltim saat ini tengah merekap usulan pembangunan sekolah baru serta pengadaan mebelair, dengan prioritas wilayah Kutai Barat dan Mahakam Ulu. Selain itu, Gubernur Kaltim juga mengarahkan agar kendaraan dinas bekas dari berbagai OPD dapat dimanfaatkan oleh SMK sebagai sarana praktik siswa jurusan otomotif. Armin menegaskan bahwa semua langkah ini merupakan bagian dari komitmen Disdikbud untuk mendukung visi dan misi Gubernur Kaltim dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan merata. Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Kutai Barat, Oktavianus Jack, turut menyampaikan aspirasi masyarakat mengenai kebutuhan pendidikan di wilayahnya. Ia mengusulkan pembangunan SMA di Kampung Bokong, Kutai Barat, yang dinilai strategis karena dapat menjangkau empat SMP dan dua MTs di sekitarnya. Masyarakat setempat bahkan telah menyiapkan lahan seluas satu hektare sebagai lokasi pembangunan sekolah tersebut. Menurut Oktavianus, banyak siswa dari Kecamatan Tanjung Isuy dan Bongang harus menempuh jarak jauh hingga ke Samarinda untuk melanjutkan sekolah, sementara sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut bekerja sebagai petani dengan keterbatasan ekonomi. Selain itu, Oktavianus juga menyampaikan aspirasi dari Yayasan Katolik di Barong Tongkok, yang berharap adanya kemudahan perizinan pendirian SMK Katolik Barong Tongkok. Ia meminta agar proses administrasi, termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dapat dipermudah sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan swasta yang memiliki fungsi sosial. Menanggapi hal itu, Kepala Bidang SMA Disdikbud Kaltim, Jasniansyah, menjelaskan bahwa secara umum daya tampung SMA di Kalimantan Timur masih mencukupi, meskipun tantangan geografis dan jarak antarwilayah menjadi persoalan tersendiri. Ia mencontohkan, permasalahan daya tampung yang sempat terjadi di SMA Negeri 1 Jepak telah berhasil diselesaikan. Sebagai solusi jangka panjang, Disdikbud Kaltim terus mendorong pengembangan sekolah berasrama serta memperkuat sistem sekolah unggulan berbasis prestasi, seperti SMA Negeri 2 Sangatta Utara, SMA Negeri 10 Samarinda, dan SMA Negeri 3 Tenggarong. Sekolah-sekolah tersebut bersifat gratis dan menerima siswa berdasarkan prestasi dan hasil tes, bukan zonasi. Jasniansyah juga menyoroti isu Anak Tidak Sekolah (ATS) sebagai pekerjaan rumah bersama yang membutuhkan perhatian serius. Disdikbud Kaltim berkomitmen untuk memastikan setiap anak di Kalimantan Timur mendapatkan akses pendidikan yang layak, tanpa terkendala jarak, biaya, maupun kondisi sosial ekonomi. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat, Disdikbud Kaltim terus berupaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas, berkeadilan, dan berdaya saing hingga ke pelosok Kalimantan Timur, termasuk wilayah Kutai Barat.

Kembali
Berita Terpopuler