Dewasa ini masyarakat yang membutuhkan kacamata atau lensa kontak karena rabun jauh ataupun dekat jumlahnya semakin banyak. Tidak sedikit pula para pengguna tersebut merasa terganggu aktivitasnya karena penggunaan kacamata atau lensa kontak. Salah satu pilihan tatalaksana untuk mengurangi ketergantungan terhadap kacamata atau lensa kontak tersebut adalah dengan tindakan LASIK.
LASIK (Laser Assisted In-situ Keratomileusis) adalah suatu tindakan bedah menggunakan sinar laser terhadap kornea mata (selaput bening mata, bagian paling depan bola mata, tempat sinar pertama kali masuk ke dalam mata). Tujuan LASIK adalah untuk mengurangi koreksi rabun jauh, dekat dan silindris. Laser tersebut akan mengikis (mileusis = memahat, kerato = kornea) selaput bening mata, sehingga ketebalan kornea berkurang serta kelengkungan kornea berubah. Prosedur ini semakin diminati karena tingkat keamanan dan akurasi yang tinggi.
Ada beberapa persyaratan sebelum dilakukan tindakan LASIK, yaitu usia 18
tahun keatas, tidak sedang hamil atau menyusui, lolos tindakan Skrining
LASIK, dan kondisi mata sehat.
Skrining LASIK adalah pemeriksaan dengan menggunakan alat-alat canggih yang ditujukan pada selaput bening (kornea) mata. Akan diukur berapa ketebalan, kelengkungan serta struktur selaput bening mata. Pasien pengguna lensa kontak perlu melepas lensa kontak selama 2 minggu pada pengguna lensa kontak lunak (soft lens) dan 4 minggu pada pengguna lensa kontak keras (rigid gas permeable lens) sebelum dilakukan skrining LASIK. Pada pasien yang ketebalan kornea tipis, memiliki kelengkungan yang ekstrim serta struktur selaput bening yang lemah merupakan kontraindikasi untuk dilakukan tindakan LASIK.
Jenis Prosedur LASIK ada tiga, yaitu :
1. LASIK dengan pembuatan flap dengan mikrokeratome.
LASIK
dengan mikrokeratome adalah prosedur lasik dengan menggunakan
mikrokeratom (pisau kornea dengan ukuran mikroskopis) untuk menyayat dan
membentuk flap. Sesudah flap terbentuk, flap akan dibuka, dan daerah
stroma kornea akan diablasi / dikikis dengan menggunakan laser excimer
(excited dimer).
2. LASIK dengan pembuatan flap dengan femtolaser.
LASIK dengan femtolaser adalah prosedur lasik dengan menggunakan dua jenis mesin laser, yaitu laser femtosecond untuk menyayat dan membentuk flap dan laser excimer untuk mengikis daerah stroma. Sesudah flap terbentuk dengan mesin laser femtosecond, pasien akan berpindah / bergeser tempat ke mesin excimer laser, lalu flap akan dibuka, dan daerah stroma kornea akan diablasi / dikikis dengan menggunakan laser excimer (excited dimer)
3. Lasik tanpa pembentukan flap kornea (Relex Smile) atau saat ini dikenal dengan SMILE.
Dua
prosedur yang pertama masih melakukan pembentukan flap kornea, yaitu
pembukaan lapisan pemukaan kornea. Sedangkan tindakan SMILE adalah
prosedur Lasik tanpa pembuatan dan pembukaan flap kornea. Laser femtosecond
akan menyayat bagian dalam stroma kornea, lalu melalui sayatan pada
pemukaan kornea seluas 2-4 mm, sayatan pada bagian dalam kornea akan
diambil / dikeluarkan. Keuntungan dari tindakan SMILE dibandingkan
lainnya adalah kemungkinan terjadinya mata kering setelah tindakan
menjadi lebih rendah, karena daerah kornea yang disayat dari permukaan
kornea yang minimal, dan yang kedua adalah struktur bola mata cenderung
lebih kuat karena tidak dibentuk flap kornea.
Prosedur mana yang dapat dilakukan pada pasien, bergantung dari hasil skrining Lasik. Tindakan LASIK dikerjakan dengan kondisi pasien sadar, sebelum tindakan pasien akan diberikan anestesi topikal, yaitu obat bius yang diteteskan pada mata Tindakan ini dikerjakan pada rawat jalan, setelah tindakan pasien tidak perlu dirawat. Setelah tindakan Lasik ada beberapa hal yang menjadi perhatian pasien agar penyembuhan berjalan dengan optimal. Pasien perlu kontrol hari pertama, seminggu, sebulan dan tiga bulan setelah tindakan. Ada tiga jenis obat tetes yang perlu dipakai, yaitu yang mengandung antibiotik, pengontrol peradangan serta air mata buatan dengan frekuensi dan durasi tertentu. Aktivitas ringan dapat dilakukan seperti biasa. Hal yang dilarang adalah air masuk ke dalam mata selama seminggu pertama, mata dikucek-kucek, olahraga berat, menggunakan make up sekitar mata selama seminggu pertama. Olah raga berat, berenang serta sauna dilarang sampai sebulan setelah tindakan. Stabilitas penyembuhan tindakan Lasik bisa dicapai hingga 3 bulan setelah tindakan. Pada sebagian kecil pasien mungkin masih tetap dibutuhkan kacamata untuk melihat lebih jelas.