Kepala Karantina Sulsel Dampingin Kunjungan Komisi IV DPR RI di Sulawesi Tengah, Dukung Ketahanan Pangan Wilayah Sulawesi
Palu – Karantina Sulawesi Selatan turut ambil bagian dalam agenda kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Karantina Sulawesi Tengah, Senin (22/9). Sebagai koordinator Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Wilayah Sulawesi kehadiran Kepala Karantina Sulawesi Selatan dalam kegiatan ini merupakan komitmen untuk memperkuat jejaring koordinasi lintas wilayah, sekaligus mendukung penguatan ketahanan pangan nasional melalui sistem pengawasan lalu lintas komoditas yang lebih efektif dan adaptif.
Dalam kunjungan yang dihadiri langsung oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, berbagai langkah strategis dibahas untuk memastikan kelancaran perdagangan komoditas pertanian, perikanan, dan peternakan, baik di tingkat domestik maupun ekspor. Sahat menegaskan Barantin memiliki peran strategis seperti melindungi keanekaragaman hayati, menjadi fasilitator utama dalam perdagangan global, serta mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Untuk itu Barantin harus terus melakukan penguatan sumber daya manusia, revitalisasi laboratorium dan digitaliasasi layanan.
"Optimalisasi terus kami lakukan untuk memastikan lalu lintas komoditas baik di pasar domestik maupun internasional, aman, bebas hama penyakit, dan memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor, " ungkap Sahat.
Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi, Abdul Kharis mengatakan bahwa komoditas unggulan dari Sulawesi Tengah ini sangat potensial dan spesifik daerah, sehingga ini menjadi nilai dan ciri khas tersendiri. Oleh sebab itu, perlu didorong bersama untuk kemajuan daerah seperti halnya durian montong yang sudah mempunyai akses ke Tiongkok.
Dalam kesempatan ini, rombongan Komisi IV DPR RI juga meninjau langsung sarana dan prasarana layanan karantina, yang dimiliki Karantina Sulawesi Tengah. Wakil Ketua Komisi IV, Abdul Kharis Almasyhari, menyampaikan pentingnya dukungan fasilitas yang memadai dan sumber daya manusia yang kompeten agar layanan karantina di seluruh Indonesia dapat berjalan optimal. Ia juga menyoroti potensi besar komoditas unggulan Sulawesi Tengah seperti durian montong yang sudah menembus pasar Tiongkok, serta produk perikanan seperti tuna dan kepiting yang rutin diekspor.
Bagi Karantina Sulsel, kunjungan ini memberikan wawasan penting dalam penguatan laboratorium, revitalisasi sarana prasarana, dan percepatan digitalisasi layanan. Hal ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia yang menekankan pentingnya modernisasi sistem pengawasan dan penerapan standar mutu internasional untuk menjaga kepercayaan pasar global.
Sementara itu, Kepala Karantina Sulawesi Selatan, Sitti Chadidjah yang dijumpai di sela - sela kunjungan menjelaskan bahwa Sulawesi Selatan mengatakan bahwa Sebagai UPT Koordinator di Wilayah Sulawesi akan mendukung upaya akselerasi ekspor di wilayah Sulawesi melalui penguatan sistem karantina.,
“Kami di Sulawesi Selatan terus mendorong penerapan layanan karantina yang cepat, transparan, dan berbasis teknologi digital. Sebagai gerbang perekonomian di kawasan timur Indonesia tentunya melalui kegiatan seperti ini, kami dapat memperluas sinergi, menyelaraskan kebijakan, serta memperkuat standar pengawasan agar kualitas komoditas yang dilalulintaskan tetap terjamin, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor terutama dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Kepala Karantina Sulawesi Selatan.
Kunjungan kerja Komisi IV di Palu juga turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah dan Pelaku Usaha Eksportir Sulawesi Tengah.