Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Banjarbaru Panen 40 Kilogram Kangkung Jumbo

01-11-2024 - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjarbaru — KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KALIMANTAN SELATAN

<meta charset="UTF-8" />

Banjarbaru, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru sukses memanfaatkan lahan tidur yang berada di samping Mesjid dan blok hunian Warga Binaan menjadi lahan produktif. Hasilnya, para Pejabat Struktural dan Warga Binaan melalukan panen kangkung jumbo sebanyak 40 kilogram, Jumat (1/11). 

Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Bagus Paras Etika, mengungkapkan panen kangkung ini sebagai bukti nyata Lapas Banjarbaru mendukung penuh 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, salah satunya terkait program ketahanan pangan.

"Lapas Banjarbaru berkomitmen penuh mendukung program ketahanan pangan yang menjadi arahan penting bapak Menteri Imipas untuk diakselerasi. Panen ini juga wujud keberhasilan dari program pembinaan kemandirian yang kita selenggarakan bagi Warga Binaan," ungkap Bagus.

Bagus menambahkan, lahan ini semulanya merupakan lahan tidur atau kosong yang dimanfaatkan sebagai lahan untuk pembinaan kemandirian Warga Binaan. "Daripada jadi lahan semak belukar, lebih baik kita manfaatkan untuk Warga Binaan belajar bercocok tanam," ujarnya.

Bagus berharap keberhasilan panen kangkung ini dapat menjadi motivasi bagi Warga Binaan agar terus berupaya memperbaiki diri dengan kegiatan positif dan produktif. "Harapannya Warga Binaan semakin semangat menghasilkan produk pertanian guna meningkatkan ketahanan pangan. Keterampilan bercocok tanam pun begitu penting sebagai bekal memulai usaha mandiri setelah selesai masa pidana," pungkas Bagus.

Sementara itu, Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Ady Tri Marwoko menjelaskan bahwa kangkung merupakan sayuran yang cepat panen dan cara tanam kangkung terbilang tidak terlalu sulit, bahkan dapat dilakukan dengan mudah oleh pemula sekalipun. Kangkung memiliki daya adaptasi yang tinggi, sehingga dapat dibudidayakan dimanapun dengan media tanam apapun.

"Dari awal tanam bibit hingga panen, memerlukan waktu sekitar 35-40 hari. Ada dua cara panen kangkung, pertama langsung dicabut dari akarnya dan kedua dipotong pada pangkal batangnya. Cara yang kedua, kangkung akan terus tumbuh dan dapat dipanen berkali-kali. Kita pilih cara yang pertama, agar Warga Binaan yang lain bisa belajar dan merasakan prosesnya," jelas Ady.

"Kangkung ini akan kita pasarkan kepada para pengunjung di Labaru Fresh Market yang  biasa kita adakan setiap Sabtu pagi. Hasil penjualannya, disetorkan ke Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), beli bibit baru, dan memberi Warga Binaan premi sebagai bentuk apresiasi terhadap keuletan, kerja keras, dan produktifitas mereka," tambah Ady.

Zainal, salah satu Warga Binaan menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen tersebut. "Kangkung ini kami rawat setiap hari, turut senang melihat kualitas kangkungnya yang bagus dan besar. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada para petugas yang selalu mendampingi kami di setiap tumbuh kembang kangkung. Semoga ilmu bercocok tanam ini bermanfaat bagi kami setelah bebas nanti," ungkapnya.

Bagikan berita melalui